(Vibiznews – Forex) Dolar A.S. jatuh pada akhir perdagangan Jumat dinihari (19/01) karena para pedagang membeli euro, yen, sterling dan mata uang utama lainnya di tengah kekhawatiran kemungkinan government shutdown A.S. saat anggota parlemen berjuang untuk menghasilkan kesepakatan anggaran federal.
Jika sebuah kesepakatan untuk mendanai operasi pemerintah, bahkan yang sementara, tidak tercapai pada batas waktu Jumat, maka akan menambah iklim yang sudah negatif bagi dolar AS, kata para analis.
Anggota parlemen dari Partai Republik berebut untuk melewati tindakan sementara agar pemerintah tetap terbuka. Pemungutan suara DPR atas penyaluran dana diperkirakan terjadi setelah pukul 14.30.
Indeks dolar terakhir naik 0,03 persen pada 90,57. Ini bertahan di atas level terendah tiga tahun di 90.104 yang disentuh pada hari Rabu.
Euro melayang di bawah puncak tiga tahun melawan greenback. Itu naik 0,39 persen pada $ 1,2234.
Dolar turun 0,17 persen pada 111,09 yen, sementara pound naik 0,41 persen pada $ 1,3881.
Greenback membalikkan keuntungan dari akhir Rabu setelah Apple mengatakan akan menghasilkan sekitar $ 38 miliar dalam pembayaran pajak satu kali untuk kas luar negerinya, meskipun analis memperkirakan dampaknya pada pasar mata uang akan terbatas.
Dolar telah jatuh sejak 2017 sebagian besar pada harapan bank sentral atau Federal Reserve yang berusaha untuk mengakhiri langkah-langkah luar biasa yang mereka adopsi untuk memerangi krisis keuangan global 2008 dan resesi yang diikuti.
Analisa faktor lain yang terkait dengan kelemahan dolar AS adalah bahwa investor global, termasuk dana kekayaan kedaulatan dan bank sentral, mencari diversifikasi kepemilikan dolar mereka ke mata uang lainnya. Tiongkok dan Jepang, dua kreditur asing terbesar AS, memotong kepemilikan Treasuries mereka di bulan November. Analisis data triwulanan yang diterbitkan oleh Dana Moneter Internasional mengenai komposisi mata uang cadangan devisa dunia yang dimiliki oleh bank sentral global menunjukkan bahwa manajer cadangan meningkatkan laju penambahan mata uang berbasis dolar ke cadangan mereka.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergeraka dolar AS akan dipengaruhi keputusn apakah jadi atau tidaknya dilaksanakan government shutdown.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center