(Vibiznews – Index) – Indeks pasar saham dunia tergelincir pada hari Kamis, berhenti setelah mencatat rekor tertinggi, karena penurunan sektor sensitif dan suku bunga seperti sektor utilitas dan real estat.
Saham di Wall Street bergerak turun setelah kinerja terkuat tahun ini untuk Dow Jones Industrial Average dan indeks S & P 500 yang sempat berada di atas 26.000 dan 2.800, masing-masing, untuk pertama kalinya pada hari Rabu.
Imbal hasil pada catatan Treasury 10-tahun AS menyentuh level tertinggi 10-bulan.
Harga saham Morgan Stanley (MS.N) menguat 0,89 persen setelah melaporkan laba kuartalan yang melampaui perkiraan Wall Street.
Pertumbuhan pendapatan untuk kuartal ini diperkirakan 12,3 persen, menurut data Thomson Reuters sampai Kamis pagi.
DJI turun 97,84 poin atau 0,37 persen, berakhir pada 26.017,81, S & P 500.SPX kehilangan 4,53 poin atau 0,16 persen menjadi 2.798,03 dan Nasdaq Composite .IXIC turun 2,23 poin atau 0,03 persen menjadi 7, 296.05.
Imbal hasil pada Treasury 10-tahun AS mencapai level tertinggi 10 bulan setelah Tiongkok melaporkan pertumbuhan kuartal keempat yang dipercepat untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.
Dolar A.S. turun karena para pedagang menumpuk mata uang euro, sementara mata uang yen, sterling dan mata uang utama lainnya berada di tengah kekhawatiran akan kemungkinan ditutupnya kantor pemerintah A.S. karena anggota parlemen sedang berjuang untuk memenuhi kesepakatan anggaran federal.
Indeks dolar tertimbang perdagangan = USD terakhir turun 0,45 persen dengan euro EUR = naik 0,45 persen menjadi $ 1,2239.
Harga minyak pulih dari kerugian awal setelah keluarnya data persediaan minyak mentah A.S. di Cushing, Oklahoma.
CLCW mentah A.S. menetap di $ 63,95 per barel, turun 2 sen, dan Brent LCOcv 1 menetap di $ 69,31, turun 7 sen.
Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang