Google dan Temasek Dikabarkan Menanamkan Investasi di Go-Jek

730

(Vibiznews – Business) – Google, investor Singapura Temasek, serta investor China Meituan-Dianping diberitakan menanamkan investasi di Go-Jek sebagai bagian dari penggalangan dana senilai $1,2 miliar (sekitar Rp16 triliun), memperkuat perusahaan angkutan sepeda motor Indonesia itu dalam pertempuran dengan saingan berat Grab dan Uber, kata beberapa sumber, seperti dilansir Bloomberg (18/01).

Investasi oleh induk Google, Alphabet Inc – investasi pertamanya di sebuah perusahaan transportasi sepeda motor di Asia – dan beberapa investor terkemuka lainnya menunjukkan potensi bisnis di Asia Tenggara, wilayah yang terdiri dari 640 juta orang, maupun kebutuhan pendanaan yang terus-menerus pada bisnis angkutan kendaraan bermotor.

Bisnis ini telah menghabiskan banyak dana untuk menarik baik penumpang maupun pengendaranya, dengan diskon dan promosi yang telah menguras dana. Mereka sering merayu investor untuk dana investasi yang sangat banyak.

Grab dan Uber disebut telah didukung oleh SoftBank Group dari Jepang, sementara Go-Jek telah mendapatkan investasi dari raksasa teknologi Tencent Holdings Ltd dan JD.com Inc dari China.

“Sebagai investor strategis, Google bisa memperkuat banyak bisnis Go-Jek,” kata salah satu sumber. “Tantangan Go-Jek bukanlah bagaimana menumbuhkan bisnisnya, tapi supaya memiliki dana besar untuk mendukung semua layanannya,” katanya, sebagaimana dikutip Bloomberg (18/01).

Investor Go-Jek yang sudah ada, seperti perusahaan ekuitas swasta global KKR & Co LP dan Warburg Pincus LLC, juga berpartisipasi dalam pendanaan terakhir ini, kata sumber tersebut. Sesi pendanaan telah dibuka sejak tahun lalu dan diperkirakan akan ditutup dalam beberapa minggu ini, kata mereka.

Google disebutkan menginvestasikan dana sekitar $100 juta, dua sumber mengatakan. Samsung Venture Investment Corp juga berpartisipasi dalam pendanaan tersebut, kata satu sumber lainnya.

Belum langsung jelas seberapa besar para investor lain memompa dana masing-masingnya. Breakingviews mengatakan, mengutip satu sumber, investor menghitung kelompok Go-Jek ini bernilai sekitar $4 miliar (~Rp53,6 triliun), dibandingkan dengan lebih dari $ 6 miliar untuk Grab.

Bloomberg selanjutnya menyebutkan Google, KKR, Meituan-Dianping, Temasek dan Warburg menolak berkomentar. Samsung Electronics juga menolak berkomentar. Go-Jek tidak menanggapi permintaan komentarnya. Sejumlah pihak menolak untuk diidentifikasi karena mereka tidak merasa berwenang untuk berbicara dengan media.

Investasi Go-Jek ini menandai pendalaman bisnis Google di Asia. Pada bulan September lalu, perusahaan tersebut setuju untuk mengakuisisi 2.000 insinyur dari pembuat smartphone Taiwan HTC Corp seharga $ 1,1 miliar. Google juga meluncurkan aplikasi pembayaran lokal untuk India untuk mendapatkan pijakan di ruang bisnis pembayaran digital yang berkembang pesat di negara ini.

Tahun ini, Google bergabung dalam sebuah investasi di platform mobile game buatan China Chushou, melanjutkan penyertaan saham minoritasnya di bisnis intelijen buatan dari Beijing, Mobvoi, pada tahun 2015.

Asia Tenggara telah muncul sebagai pasar e-commerce dengan pertumbuhan tercepat secara global, menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Google dan Temasek pada bulan Desember 2017. Diperkirakan ada 330 juta pengguna internet aktif secara bulanan pada akhir tahun 2017, pertumbuhan lebih dari 70 juta pengguna baru sejak tahun 2015.

 

Source: Bloomberg

Editor: J. John

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here