Perdagangan euro terhadap dollar AS dalam pair EURUSD telah mencapai puncak tertinggi dalam 3 tahun setelah sejak awal pekan rally. Tanpa diragukan lagi, gelombang jual dollar AS yang tak terbendung pada perdagangan hari Rabu (24/1/18) menjadi katalis utama untuk rally mengesankan.
Setelah menembus di bawah angka 90, indeks dollar turun tajam dengan beberapa koreksi teknis jangka pendek. Meskipun indeks dollar sepertinya mencoba bangkit pada awal sesi Amerika semalam, namun indeks gagal naik di atas 89.20 dan semakin terjun hingga posisi 89.16.
Kekuatan pair EURUSD juga mendapat dukungan data ekonomi pada sesi Eropa oleh data service PMI yang cukup mengesankan sekalipun data manufaktur PMInya gagal menunjukkan peningkatan dari periode bulan sebelumnya. Naiknya data service PMI untuk Jerman, Perancis dan kawasan Euro secara umum menambah tenaga rally kuat pair selain komentar Menteri Keuangan AS.
Lihat: Komentar Menkeu AS Ambrukkan Dollar
Untuk pergerakan pair hari ini, pair EURUSD akan dipengaruhi oleh data yang dikeluarkan ECB akan keputusan suku bunga dan pernyataan kebijakan moneternya. Pasar masih memperkirakan suku bunga yang tidak berubah dari spekulasi keputusan mereka di bulan Oktober lalu dimana ECB akan mempertahankan suku bunga lebih rendah dalam jangka waktu cukup panjang. Namun data makro yang kuat, ketakutan umum di pasar keuangan bahwa inflasi bisa kembali lebih cepat daripada yang diantisipasi serta ucapan pejabat ECB baru-baru ini tentang masa depan QE patut dipertimbangkan.
Secara teknikal analis Vibiz Research melihat pair EURUSD sedang berada di zona overbought dan dalam time frame H4 harga telah bergerak jauh di atas SMA 20. Namun masuki perdagangan sesi Asia hari ini (25/1/18), pair berkonsolidasi untuk memberi sinyal berikutnya. Vibiz Research memperkirakan akhir sesi Asia berpotensi mendaki dengan target jangka pendek tembus kisaran 1.2440.
Jul Allens, Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
