Indeks MSCI Asia Pasifik Turun Tapi Masih Berpeluang Naik

539

(Vibiznews – Index) – Saham Asia turun hari Jumat ini, setelah capai rekor tertinggi namun masih punya peluang untuk mengakhiri minggu ini dengan keuntungan yang kuat, sementara dolar babak belur memenangkan kembali sebagian penurunannya setelah Presiden Donald Trump mengatakan ia ingin mata uang AS yang kuat yang bertentangan dengan komentar yang dibuat oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin satu hari sebelumnya.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang secara efektif flat di 609,50 setelah mencapai rekor intraday tertinggi yaitu di level 611 pada hari Kamis. Dan Indeks Asia Pasifik MSCI ini masih siap untuk naik sekitar 1,8 persen pada pekan ini.

Indeks Korea Selatan KOSPI datar dan mental dolar terhadap yen mengangkat saham Jepang, dengan Nikkei N225 naik 0,15 persen. Pasar Australia ditutup untuk libur publik.

The Fed melakukan tiga kenaikan suku bunga di sepanjanga tahun 2017 dan diperkirakan akan memperketat kebijakan moneternya sebanyak tiga kali pada 2018.

Euro berada 0,1 persen lebih tinggi pada $ 1,2417 EUR = tapi masih agak jauh dari $ 1,2538, tertinggi sejak Desember 2014.

Mata uang umum telah melonjak ke tertinggi baru tiga tahun pada hari Kamis setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan data ekonomi menunjuk “yang kokoh dan luas” pertumbuhan dengan inflasi yang cenderung meningkat dalam jangka menengah dari tingkat yang tenang.

Nilai tukar dolar terhadap yen, bergerak datar di 109,420 yen, rebound dari level terendah empat bulan 108,500 mengatur hari sebelumnya.

Pound 0,3 persen lebih tinggi pada $ 1,4175 GBP berikut pendakian ke tinggi 1-1 / 2-tahun $ 1,4346 hari sebelumnya.

Dolar Australia naik 0,3 persen menjadi $ 0,8049 AUD merayap kembali ke puncak empat bulan ditetapkan $ 0,8119 semalam.

Di bursa berjangka AS, minyak mentah adalah 0,2 persen lebih rendah pada $ 65,39 per barel setelah mencapai $ 66,66 pada hari Kamis, tertinggi sejak Desember 2014.

Demikian juga harga emas di pasar Spot, bergerak yang lebih tinggi menjadi $ 1,350.80 per ounce setelah meluncur 0,8 persen semalam. Ini menetapkan $ 1,366.06 sebelumnya pada Kamis, tertinggi sejak Agustus 2016.

Selasti Panjaitan/VMN/VBN/CP Stocks, Forex, Commodity and Stock Index/Vibiz Consulting
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here