Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve akhiri pertemuan kebijakan perdana mereka di tahun 2018 dengan memutuskan posisi suku bunga acuan yang tidak berubah dengan suku bunga sebelumnya yang ditetapkan pada pertemuan mereka bulan Desember 2017. Seperti yang diharapkan Fed memutuskan menetapkan suku bunga acuan di kisaran antara 1,25 persen dan 1,5 persen.
Namun dalam pertemuan tersebut memberikan sinyal kenaikan suku bunga sebanyak 3 kali tahun 2018 akan mereka lakukan, yaitu bulan Maret, Juni dan September. Pengumuman kebijakan berupa laporan tertulis tersebut menyebutkan bahwa pasar tenaga kerja terus menguat dan bahwa aktivitas ekonomi telah meningkat pada tingkat yang solid.
Selain itu telah terjadi peningkatan dalam lapangan pekerjaan dengan tingkat pengangguran tetap rendah. Demikian juga dengan pengeluaran rumah tangga terus meningkat serta investasi bisnis sudah solid.
The Fed juga mengatakan mereka memperkirakan inflasi akan bergerak naik pada tahun 2018 yang mencapai target 2 persen seperti yang mereka telah proyeksikan pada akhir tahun sehingga memuluskan rencana kenaikan suku bunga berikutnya.
Setelah kebijakan suku bunga AS terkini diumumkan, posisi perdagangan bursa saham Amerika di Wall Street mendapat untung. Namun berbeda dengan perdagangan pasar forex, dimana dollar As masih dalam pergerakan bearish melanjutkan pola perdagangan sebelumnya.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group