(Vibiznews – Forex) – Meningkatnya tekanan jual terhadap dollar AS menyeret pair USDJPY terjun ke posisi terendah sejak perdagangan bulan September 2017. Karenanya mata uang yen Jepang rally ke posisi tingginya di periode tersebut. Kenaikan Yen menerima keuntungan dari anjloknya yield atau imbal hasil obligasi AS.
Kelanjutan dari rally perdagangan aset berisiko di pasar global terus membebani dollar AS selama paruh pertama minggu ini dan sekarang membuat pair tersebut terjun ke posisi terendah baru 2018.
Analis Vibiznews memantau pair USDJPY sesi Eropa hari Selasa (13/02) telah anjlok 1,09 persen ke posisi 107.63, posisi terendah sejak penutupan perdagangan 8 September 2017 dan paling buruk sepanjang 2018. Pair dibuka pada posisi 108.64 dan sempat terjun ke posisi 107.51, perdagangan sebelumnya ditutup pada posisi 108.64.
Selain itu, imbal hasil obligasi benchmark 10 tahun AS retreat ke posisi 2,82%, sekitar 8 bp lebih rendah dari perdagangan awal pekan yang mencapai puncak rekor 4 tahun tertinggi di posisi 2,90%.
Untuk pergerakan selanjutnya hingga akhir sesi, pergerakan pair masih sangat lemah merespon kekhawatiran pasar akan data inflasi dan penjualan ritel AS untuk bulan Januari yang akan dirilis besok. Data ini sangat mempengaruhi Fed akan kebijakannya untuk kembali menaikkan suku bunganya.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
