(Vibiznews – Index) – Setelah bursa saham Amerika di Wall Street melemah oleh sentimen laporan risalah pertemuan komite kebijakan Fed dan juga menekan bursa saham kawasan Asia, masuki sesi Eropa hari Kamis (22/02) juga memberikan tekanan bagi bursa saham Eropa. Ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang akan berlanjut tahun ini memberikan tekanan jual cukup besar bagi perdagangan aset beresiko.
Risalah pertemuan komite kebijakan Fed akhir bulan Januari menunjukkan kenaikan suku bunga masih akan berlanjut seiring harapan peningkatan inflasi AS. Kenaikan suku bunga AS tidak hanya menjatuhkan pasar forex, juga menjatuhkan bursa saham. Pasar lebih memilih alihkan uangnya ke safe haven yen.
Indeks Pan-European Stoxx 600 turun sekitar 0,73 persen dengan hampir semua sektor dan bursa utama berada di wilayah negatif. Saham-saham sumber daya dasar dan barang rumah tangga menjadi saham – saham terburuk perdagangan hari ini.
Indeks DAX Jerman bergerak naik 1,15% atau 143.14 ke 12333.58, indeks CAC Perancis turun 0,68% atau 36.70 ke posisi 5265.47. Demikian untuk indeks FTSE turun 1,08% atau 78,66 poin ke posisi 7202.64.
Analis Vibiz Research Center memperkirakan lemahnya perdagangan saham kawasan eropa ini masih akan berlanjut hingga akhir sesi, terpantau dollar AS semakin kuat dengan posisi yield obligasi AS yang lebih tinggi.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang