Indonesia Masuk 16 Negara Dunia dengan GDP Lebih 1 Triliun Dolar AS; Tertinggi di Asia Tenggara

893

(Vibiznews – Economy & Business) Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan selain sudah masuk dalam kelompok negara-negara Group 20 (G-20), juga sudah masuk dalam kelompok negara-negara triliun dollar club, yaitu negara-negara yang punya ekonomi dengan nilai 1 triliun dollar AS per tahun.

“Produk Domestik Bruto yang kita miliki sebesar 1 triliun USD per tahun dan kita menjadi negara, meskipun negara dengan nomor yang ke-16 dalam GDP. Ini sekali lagi patut kita syukuri. Artinya, GDP kita ini besar, jangan lupa itu,” demikian pernyataan Presiden Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan Pabrik Bahan Baku Obat dan Produk Biologi PT Kalbio Global Medika–Kalbe Group, di Kawasan Industri Delta Silikon 3, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/2), seperti yang dilansir dalam website Sekretariat Negara RI.

Sebagai informasi yang juga tercatat dalam wikipedia.org, maka hanya ada 16 dari 180 negara di dunia yang memiliki GDP di atas 1 triliun dollar AS. Jika dijumlahkan, total PDB keenambelas negara tersebut mencapai hampir 60 triliun dollar AS, dimana angka tersebut mencakup 75 persen dari total output perekonomian dunia. Jika ditambah dengan besarnya luas wilayah dan jumlah penduduk, maka Indonesia menjadi negara dengan bobot geoekonomi dan geopolitik yang semakin besar.

Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara pertama yang menembus GDP 1 triliun dolar AS. Sedangkan untuk kawasan Asia, Indonesia berada di nomor 5 setelah Tiongkok, Jepang, India dan Korea Selatan.

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berada pada kisaran di atas 5% per tahun, di sekitar 5 atau sampai 6% per tahun, berarti ekonomi Indonesia akan naik dua kali lipat.

“Ini yang sering orang lupa. Naik 2 kali lipat dalam kurun kurang lebih 14 tahun ke depan. Berarti ekonomi kita akan menjadi sebuah ekonomi dengan nilai triliun USD, paling lambat di tahun 2032,” kata Presiden.

Presiden Jokowi juga menyampaikan, konsultan internasional terkemuka memproyeksikan kalau pakai metode PPP/Purchasing Power Parity atau penyesuaian dengan tingkat harga-harga lokal, Indonesia di tahun 2030 nanti sudah menjadi ekonomi terbesar nomor 5 (lima) di dunia. “Hal-hal seperti ini yang sering kita lupa,” ujar Presiden Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta masyarakat jangan terjebak pada urusan-urusan yang menyebabkan sikap pesimistis padahal angka-angka di atas jelas sekali memberikan gambaran mantapnya ekonomi Indonesia.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here