Ketidakpastian Pemilu Italia Menjadi Ancaman Bursa Saham Eropa

609

(Vibiznews- Economy & Business) Pemilihan umum mendatang di Italia mengalami ketidakpastian, dan hal ini dapat mempengaruhi pergerakan bursa saham Eropa.

Setelah pemungutan suara Jerman pada bulan September tahun lalu, maka saat ini warga Italia yang menuju ke kotak suara pada hari Minggu ini, diperkirakan hasilnya lebih kacau daripada Berlin, yang akhirnya masih bisa disatukan oleh Kanselir Angela Merkel dan rekan koalisinya.

Jajak pendapat telah menunjuk terjadi parlemen yang menggantung dimana tidak ada partai yang akan memperoleh mayoritas untuk memerintah sendiri; Tapi survei pemilih cenderung menyesatkan di Italia.

Sebuah koalisi kanan tengah yang menampilkan Forza Italia, yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi, dan Lega Nord, partai anti-imigran dan anti-sistemik, dipandang sebagai koalisi terkuat, namun jajak pendapat tersebut mengatakan bahwa mereka masih belum mendapatkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan mayoritas.

Italia menjadi yang paling Euroskeptik dari semua negara zona Eropa dan menyoroti bahwa imigrasi telah menjadi topik utama dari kampanye politik saat ini. Masalah anggaran juga akan berada di garis depan rencana partai pemenang, dan Italia masih perlu menemukan solusi terhadap sistem perbankan yang tidak memiliki modal yang cukup yang dibebani oleh serangkaian kredit bermasalah.

Ekonomi rapuh Italia menjadi sumber mengapa pemilihan ini sangat berbeda dengan Jerman dan mengapa banyak analis memilih pemungutan suara ini di awal tahun sebagai faktor risiko utama pada 2018. Kekacauan politik Jerman menyebabkan sedikit tekanan di pasar saham Eropa pada 2017, Tapi Italia adalah prospek yang berbeda.

UBS, yang sebagai bank cukup bullish pada pemilihan ini, memberikan peringatan bagi investor ekuitas. Sebuah tim riset global di bank Swiss memiliki skenario sentral yang tidak memperhitungkan kejutan makro atau politik, namun dalam sebuah catatan pada hari Jumat, ia mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat sepenuhnya menyingkirkan risiko yang dapat memicu penurunan 10 sampai 15 persen untuk Ekuitas Italia relatif terhadap tolok ukur lainnya di Eropa.

Bank tersebut menyarankan agar obligasi pemerintah Italia harus diperhatikan secara hati-hati, jika dibandingkan dengan yield Jerman, secara tradisional buruk bagi pasar ekuitas negara tersebut.

Reuters mencatat hari Jumat bahwa yield obligasi 10 tahun Italia naik 10 basis poin minggu lalu, sehingga kesenjangan antara benchmark emiten zona euro yang dikeluarkan Jerman di kisaran 140 basis poin, terluas sejak Januari.

Ketahanan relatif pasar saham dari kekacauan politik Jerman mungkin tidak demikian dengan Italia.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here