(Vibiznews-Forex) – Kelanjutan rally dollar AS hanya bertahan hingga sesi Asia hari Kamis (01/03) di puncak tinggi pekan ini yaitu posisi 90.75, setelah itu turun lagi hingga masuki perdagangan sesi Eropa. Turunnya dollar tersebut oleh profit taking yang menerima sentimen turunnya yield obligasi pemerintah AS.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap semua rival utamanya kini berada di posisi 90.68 dan berusaha kembali merebut momentum rally yang sudah terbentuk selama 2 hari berturut. Indeks dollar tersebut telah membuat kenaikan yang kuat pekan ini, bahkan telah meningkat cukup signifian hingga naik 3% dari posisi terendah sepanjang tahun pada pertengahan bulan Februari lalu di 88.20.
Posisi kuat dollar AS didukung oleh meningkatnya ekspektasi pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve tahun 2018, perspektif inflasi yang lebih tinggi dalam jangka menengah dan positifnya data makro AS akhir-akhir ini. Sentimen positif tersebut diperkuat oleh komentar Jeremy Powell beberapa hari lalu.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan dollar AS hari ini dibayangi oleh rilis data ekonomi makro yang kurang mantap pada sesi Amerika nanti, yaitu rilis data dari ISM untuk kondisi manufakur negeri tersebut di bulan Februari. Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan lebih rendah dari data periode sebelumnya. Namun terdapat data yang positif seperti angka inflasi yang diukur oleh PCE.
Terpantau indeks sedang turun turun 0,06% pada 90,61 dan mengetes kisaran support di 89,74 hingga 89,51. Namun jika terjadi pergerakan positif akan naik ke posisi resisten 90.90 hingga 92,22.
Jul Allens/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul A