(Vibiznews – Forex) – Setelah Bank Indonesia hari Selasa (06/03) menetapkan melemahkan kurs referensi rupiah yang diperdagangkan terhadap dollar AS, pergerakan rupiah di pasar spot semakin tertekan. Di awal perdagangan rupiah dibuka menguat dari akhir perdagangan sebelumnya yang lemah.
Analis Vibiz Research Center melihat rupiah masih berada di jalur pelemahan sejak September 2015 dan untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar di pasar spot terlihat dibuka kuat dari perdagangan sebelumnya di Rp 13.741 dan turun lagi hingga Rp13775, kini Rupiah berada di posisi 13773 atau melemah 0,09% dari perdagangan hari sebelumnya.
Untuk nilai kurs referensi jisdor diperlemah BI dengan posisi 1 dolar sama dengan Rp13750 dan untuk kurs beli berada di Rp13681 sedangkan kurs jual di Rp13819. Hari Senin (05/03) posisi 1 dolar sama dengan Rp13740 referensi jisdornya.
Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival-rival utamanya sedang lemah dan turun 0,01% dari posisi perdagangan sebelumnya ke 89,99. Indeks dolar retreat kembali setelah awal pekan rebound dari pelemahan yang panjang pekan lalu, dan hingga akhir sesi diperkirakan masih lemah.
Menurut pandangan analis Vibiz Research Center, rupiah masih kepayahan untuk mengumpulkan tenaga keluar dari kisaran 13700/800. Salah satu tekanan yang menghambat rupiah yaitu turunnya yiled obligasi Indonesia di pasar obligasi dunia.
Jul Allens/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul A