(Vibiznews – Index) – Saham A.S. ditutup naik untuk hari ketiga karena masih adanya tanda-tanda bahwa Presiden Donald Trump dapat menilai kembali kebijakan proteksionis yang paling parah. Dolar turun terhadap mata uang lainnya.
Sementara itu, saham emerging market menguat setelah lima hari penurunan, dan obligasi perifer Eropa menguat. Saham-saham Italia menguat di samping obligasi negara tersebut karena proses pembentukan pemerintah baru-baru ini kelihatannya akan memakan waktu yang panjang.
Berikut adalah beberapa peristiwa penting yang akan terjadi minggu ini, seperti Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China berlangsung sampai 15 Maret dan tumpang tindih dengan pertemuan Kongres Rakyat Nasional di Beijing, sampai 20 Maret.
Data PDB Australia dijadwalkan Rabu.
ECB diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan pada hari Kamis, namun Dewan Pengatur dapat mendiskusikan perubahan yang membuka jalan bagi akhir pelonggaran kuantitatif.
Keputusan kebijakan dan briefing BOJ pada hari Jumat.
Data gaji bulanan A.S. datang hari Jumat.
Saham
Indeks S & P 500 naik 0,3 persen menjadi 2.728,12 pada pukul 4 sore waktu New York.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,1 persen.
Indeks FTSE 100 Inggris naik 0,4 persen.
MSCI Emerging Market Index naik 1,9 persen, kenaikan terbesar dalam hampir tiga minggu.
Mata uang
Euro naik 0,6 persen menjadi $ 1,24, terkuat dalam lebih dari dua minggu.
Pound Inggris naik 0,3 persen menjadi $ 1,3896.
Yen Jepang menguat 0,1 persen menjadi 106,14 per dolar.
MSCI Emerging Markets Currency Index naik 0,7 persen ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan.
Obligasi
Hasil pada Treasury 10 tahun stabil di level 2,88 persen.
Hasil Jerman selama 10 tahun naik tiga basis poin menjadi 0,68 persen.
Hasil 10 tahun Inggris naik tiga basis poin menjadi 1,521 persen.
Komoditi
Minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,1 persen menjadi $ 62,48 per barel.
Emas naik 1 persen menjadi $ 1.333,77 per ounce.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Wealth Planning/Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang