(Vibiznews – Forex) – Jelang perdagangan forex sesi Amerika hari Rabu (07/03) nilai kurs yen Jepang terpantau bergerak turun secara teknikal setelah sejak awal sesi Asia melanjutkan penguatan perdagangan sebelumnya. Kekuatan yen dalam pair USDJPY bertambah hari ini seiring turunnya minat pasar akan dolar AS.
Yen berhasil rebound kemarin dan berusaha melanjutkan rally perdagangan pekan lalu setelah pasar meresponi berita pengunduran diri penasihat ekonomi Presiden AS Trump yaitu Gary Chon. Setelah berita itu pasar menjual aset beresiko mereka dan beralih kepada safe haven seperti yen.
Investor menganggap Cohn sebagai lini pertahanan terakhir sebelum penerapan tarif impor baja dan aluminium AS, yang baru-baru ini diumumkan oleh Presiden Trump. Pengunduran diri Cohn tidak hanya membuka pintu bagi kemungkinan perang dagang global namun juga telah mengekspos kekacauan yang terjadi di administrasi Trump.
Terpantau pair USDJPY masih berada di zona negatif dengan penurunan 0,32% atau 0,34 poin ke 105.77. Awal sesi Asia pair dibuka pada posisi 106.11 dan sempat bergerak kuat di 106.18 dan bergerak lemah sampai ke 105.44. Pair mendapat kesulitan untuk rebound pasca anjloknya kembali yield obligasi AS di kisaran 2,84%.
Selanjutnya pair masih akan dibayangi oleh beberapa momentum seperti publikasi laporan ADP, data Trade Balance untuk bulan Januari dan rilis Beige Book Fed serta pidato oleh Ketua Fed Atlanta Raphael Bostic tentang prospek ekonomi AS. Sedangkan dari Jepang, data PDB Q4 2017 akan dirilis esok hari.
Analis Vibiz Research Center melihat pair berusaha naik mencapai posisi awal sesi Asia dan jika tembus akan mendaki ke 106.24 lalu ke 106.45. Namun jika turun lagi akan turun mencapai 105.44 dan jika tembus lanjut ke 105,25 hingga ke 102,54.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang