Dolar AS Naik Tertinggi 2 Hari; Perang Dagang dan Data Ekonomi Menjadi Perhatian

860

(Vibiznews – Forex) Dolar AS naik ke level tertinggi dua hari terhadap sekeranjang mata uang utama pada akhir perdagangan Jumat dinihari (16/03), dengan para pedagang menanantikan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal minggu depan di mana Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga.

Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,46 persen pada 90,11.

Namun prospek untuk greenback tetap keruh di tengah ketidakpastian politik dalam pemerintahan Trump dan kekhawatiran baru tentang perang dagang, kata para analis.

Dolar AS menemukan beberapa dukungan dari data AS yang optimis pada hari Kamis, yang menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun pekan lalu.

Data lain pada hari Kamis menunjukkan kenaikan harga barang impor pada bulan Februari di tengah melemahnya dolar A.S., yang meningkatkan ekspektasi inflasi akan meningkat tahun ini. Kekuatan pasar tenaga kerja dan kenaikan tekanan harga yang stabil memungkinkan Federal Reserve menaikkan suku bunga secara bertahap.

Dolar AS tergelincir 0,17 persen terhadap mata uang Jepang menjadi 106,14 karena ketegangan perdagangan mendorong investor untuk membeli mata uang Jepang.

Pedagang khawatir tentang pergeseran A.S. menuju peningkatan proteksionisme di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, dengan Wall Street mengguncang pada hari Rabu setelah presiden berusaha menerapkan tarif baru di Tiongkok.

Larry Kudlow, direktur dewan ekonomi nasional Gedung Putih yang masuk, mengatakan pada hari Rabu bahwa China mendapat tanggapan keras dari Amerika Serikat dan negara-negara lain mengenai perdagangan.

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Kudlow mengatakan bahwa dia ingin melihat dolar “lebih kuat daripada saat ini”.

Yen diperkirakan akan mendapat keuntungan dari kenaikan proteksionisme perdagangan, mengingat surplus neraca berjalan Jepang yang kuat dan reputasi mata uang sebagai safe haven.

Bank sentral Norwegia mempertahankan suku bunga ditahan pada 0,5 persen pada hari Kamis namun mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan akan menaikkan suku bunga setelah musim panas, dari kenaikan Desember yang sebelumnya diperkirakan, mendorong Crown ke level tertinggi empat bulan terakhir terhadap euro.

Franc Swiss turun sedikit terhadap dolar setelah Swiss Central Bank mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar di tempat.

Dolar Selandia Baru berada di bawah tekanan setelah data pertumbuhan ekonomi campuran ditempelkan pada suku bunga yang berada pada rekor terendah dalam waktu yang belum.

Kiwi tergelincir 0,89 persen terhadap dolar AS menjadi $ 0,7265 setelah data GDP kuartal keempat yang diperkirakan lebih lemah dari perkiraan.

Malam nanti akan dirilis data Housing Starts dan Building Permits AS Februari, juga Michigan Consumer Sentiment Maret, yang semuanya diindikasikan menurun.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS bergerak lemah jika kekuatiran perang dagang terus memuncak dan data ekonomi AS terealisir lemah.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here