Bursa Eropa 19 Maret di Zona Merah; Kekuatiran Kenaikan Suku Bunga AS Meningkat

787

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa melemah pada hari Senin pagi (19/03) waktu London, karena investor melihat Federal Reserve AS cenderung menaikkan suku bunga.

Indeks FTSE bergerak pada 7073.97, turun -90.17 poin atau -1.26%

Indeks DAX bergerak pada 12282.30, turun -107.28 poin atau -0.87%

Indeks CAC bergerak pada 5246.84, turun -35.91 poin atau -0.68%

Indeks Pan-European Stoxx 600 turun sekitar 0,7 persen pada pertengahan transaksi pagi, dengan hampir semua sektor dan bursa utama di wilayah negatif.

Saham teknologi memimpin kerugian, turun lebih dari 2 persen di tengah berita tentang pembaruan perdagangan untuk perusahaan teknologi Inggris Micro Focus. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa CEO-nya telah berhenti di tengah masalah yang sedang berlangsung dengan pembelian aset Hewlett Packard Enterprise baru-baru ini. Micro Focus juga memangkas perkiraan pendapatan tahunannya untuk tahun 2018, mendorong saham merosot lebih dari 55 persen.

Saham sumber daya dasar juga diperdagangkan lebih rendah, turun 1,6 persen di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang dagang. Topik tersebut kemungkinan akan menjadi agenda utama dalam pertemuan G-20 dua hari yang dimulai di Argentina pada hari Senin, dengan meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing yang cenderung membuat investor di Asia semakin gugup. Anglo Amerika, Rio Tinto dan Antofagasta semuanya diperdagangkan lebih rendah 2,5 persen.

Melihat saham individu, operator pusat belanja Prancis Klepierre mengatakan Senin bahwa pihaknya telah membuat sebuah proposal untuk membeli rekan sejawat AS Hammerson, Reuters melaporkan. Perusahaan Inggris tersebut menolak tawaran tersebut, mengirim saham lebih dari 23 persen lebih tinggi pada Senin pagi.

Sementara itu, saham Barclays naik lebih dari 4,5 persen setelah Sherbone memperoleh hak suara sebesar 5,16 persen dari modal saham yang dikeluarkan oleh bank Inggris tersebut.

Pada hari Rabu, bank sentral A.S. diperkirakan menaikkan suku bunga menjadi 1,75 persen, naik dari 1,5 persen. The Fed juga bisa menandakan bahwa sebanyak tiga kenaikan suku bunga mungkin terjadi untuk sisa tahun ini.

Kembali ke Eropa, negosiator dari Inggris dan Eropa akan bertemu di Brussels untuk melakukan perundingan Brexit menjelang KTT Uni Eropa mendatang.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Eropa diperkirakan bergerak lemah dengan kekuatiran kenaikan suku bunga AS.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here