(Vibiznews – Forex) Dolar AS naik ke level tertinggi hampir tiga minggu terhadap sekeranjang mata uang utama pada akhir perdagangan Rabu dinihari (21/03), karena investor menantikan petunjuk dari Federal Reserve mengenai prospek ekonomi A.S. dan pertambahan jumlah kenaikan suku bunga yang mungkin akan terjadi pada 2018.
Pasar berjangka pedagang secara luas memperkirakan pembuat kebijakan Fed akan menaikkan suku bunga AS seperempat poin ke kisaran target 1,50 persen menjadi 1,75 persen setelah kesimpulan dari pertemuan dua hari pada hari Rabu.
Pelaku pasar akan melacak proyeksi ekonomi the Fed untuk petunjuk kemungkinan kenaikan suku bunga keempat tahun ini, kata analis.
Indeks yang melacak dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang naik 0,72 persen, menjadi 90,41.
Dolar rebound dari kerugian Senin terhadap yen menyusul komentar dari Masayoshi Amamiya, salah satu dari dua deputi gubernur baru di Bank of Japan.
Amamiya mengatakan kepada wartawan sebelumnya pada hari Selasa ada kebutuhan untuk tetap dengan kebijakan moneter yang longgar untuk mendukung perekonomian.
Dolar AS berakhir naik 0,40 persen, di 106,50 yen setelah menyentuh puncak hampir satu minggu di 106,60 yen.
Euro mundur terganjal penurunan tajam kepercayaan di antara investor Jerman pada bulan Maret menurut sebuah survei lembaga penelitian ZEW. Mata uang tunggal berakhir turun 0,72 persen, pada $ 1,2245.
Sterling melemah karena angka inflasi Inggris yang lebih lemah dari perkiraan mendukung pandangan Bank of England kemungkinan akan membuat suku bunga tidak berubah di masa mendatang.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS berpotensi menguat dengan optimisme The Fed akan menaikkan suku bunga AS pada pertemuan malam hinggga dinihari nanti.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group