(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS ditutup melemah tajam pada akhir perdagangan Rabu dinihari (28/03), terganjal kemerosotan sektor teknologi.
Indeks Nasdaq turun 2,9 persen menjadi 7.008,81 karena saham Apple dan Amazon menurun.
Indeks S & P 500 melemah kembali 1,7 persen 2,612.62, dengan teknologi meluncur 3,5 persen dan memposting hari terburuk sejak 8 Februari.
Indeks Dow Jones ditutup 344,89 poin lebih rendah pada 23,857.71 dan kembali memasuki wilayah koreksi, dengan Microsoft sebagai saham berkinerja terburuk dalam indeks.
Pada awal sesi, Dow naik 243 poin, sementara S & P 500 dan Nasdaq juga diperdagangkan lebih tinggi.
Saham Facebook berkontribusi terhadap kerugian teknologi, karena mereka jatuh 4,9 persen setelah Bank of America Merrill Lynch mengurangi target harga pada saham untuk kedua kalinya dalam lima hari. Pemotongan itu terjadi karena kejatuhan Facebook dari skandal data terus berlanjut.
Minggu lalu, laporan muncul dengan tuduhan bahwa Cambridge Analytica, sebuah perusahaan analisis, telah mengumpulkan data dari 50 juta profil Facebook tanpa izin pengguna. Sementara Facebook meminta maaf dan mencoba untuk memperbaiki masalah ini, namun kekhawatiran tetap ada atas penggunaan data.
CNN melaporkan pada hari Selasa bahwa CEO Facebook Mark Zuckerberg akan memberikan kesaksian di depan Kongres tentang kebocoran Cambridge Analytica.
Saham teknologi juga di bawah tekanan setelah Reuters melaporkan Nvidia untuk sementara menangguhkan tes mengemudi sendiri. Berita itu mengirim saham turun 7,8 persen. Saham Tesla juga turun 8,2 persen setelah Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS mengumumkan akan menyelidiki kecelakaan fatal yang terjadi pekan lalu.
Twitter turun 12 persen setelah short-seller Andrew Left mengatakan dia bertaruh melawan saham. “Semuanya berubah; semua orang berbicara tentang privasi data,” kata Left kepada CNBC. “Mereka jauh lebih rentan daripada Facebook.”
Netflix menurun lebih dari 6,1 persen. Saham diperdagangkan lebih tinggi pada awal sesi, memperpanjang kenaikan tajam yang terlihat di sesi sebelumnya karena kekhawatiran atas perang perdagangan memudar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street berpotensi melemah jika saham teknologi terus merosot. Demikian juga jika malam nanti data GDP Growth Rate QoQ Final Q4 bulan Maret terealisir melemah, akan menekan bursa Wall Street.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group