(Vibiznews – Forex) – Mata uang dollar diperdagangkan mendekati level dua minggu terendahnya terhadap sekeranjang mata uang pada hari Rabu ini (11/4) setelah janji Presiden China Xi Jinping untuk memotong tarif impor yang meredakan kekhawatiran konflik perdagangan AS-China.
Indeks dollar versus sekeranjang enam mata uang utama terakhir siang WIB ini bertengger di level 89,55, dekat kisaran terendah 89,54 yang disentuh pada Selasa, level terendahnya sejak 28 Maret lalu.
Presiden China Xi Jinping berjanji pada hari Selasa untuk membuka lebih lanjut ekonomi negaranya dan menurunkan tarif impor pada produk di antaranya mobil, dalam pidato yang dilihat sebagai upaya untuk meredakan perselisihan perdagangan yang meningkat dengan Amerika Serikat.
Presiden AS Donald Trump menyambut janji Xi untuk membuka ekonomi China lebih lanjut itu, mengungkapkan keyakinannya bahwa dua ekonomi terbesar dunia ini akan bisa melewati kisruh perdagangan yang panjang dan “membuat kemajuan besar bersama.”
Mengutip Reuters (11/4), bursa ekuitas global mengalami rally dan harga minyak melonjak lebih dari 3 persen pada Selasa semalam karena komentar Xi meredakan kekhawatiran risiko perang perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia yang dapat membahayakan pertumbuhan global.
Peningkatan sentimen risiko telah memberikan dorongan bagi mata uang terkait komoditas dan mata uang pasar negara berkembang dan membebani dollar AS serta yen Jepang.
Sementara itu, euro terlihat bertahan stabil di level $1,2368, menghampiri level tertinggi hari Selasa di $1,2378, yang merupakan level terkuatnya sejak 28 Maret.
Analis Vibiznews melihat bahwa dollar dalam awal down-trend-nya, memasuki harinya yang keempat, menuju arah level support 88,94. Belum tentu dollar index ini dapat menyentuh level tersebut mengingat isyu perang dagang yang belum selesai. Bisa mereda, bisa juga memanas lagi sewaktu-waktu.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido