(Vibiznews – Economy & Business) – Siapa pun investor yang menikmati rally saham minggu ini di kawasan Asia disarankan untuk segera mencairkannya.
Demikian menurut tim strategist di Morgan Stanley, yang memangkas target akhir tahun untuk tujuh indeks acuan di wilayah Asia, termasuk penurunan peringkat yang terbesar untuk Jepang dalam hampir dua tahun terakhir, demikian menurut catatan para strategists tertanggal Selasa kemarin, sebagaimana dilansir Bloomberg hari Rabu ini (11/4).
Pemangkasan pertama kepada MSCI Emerging Markets Index periode sejak awal 2016 menyiratkan tidak ada kenaikan lebih lanjut untuk indeks tahun ini, sementara saham di China, Hong Kong dan Jepang juga tidak mungkin untuk kembali mendekati level puncak mereka pada Januari lalu.
Data ekonomi global yang lebih buruk dari perkiraan akan membebani laba perusahaan, seperti volatilitas yang lebih tinggi di pasar keuangan, yang akan membatasi seberapa banyak investor bersedia membayar untuk aset berisiko, Morgan Stanley mengatakan. Untuk wilayah yang sempat memberikan return terbaik sedunia baru-baru ini pada bulan Januari, sisa tahun ini akan menjadi “perjalanan yang lebih kasar” bagi para investor.
“Semua pasar yang kami cover akan berjuang pada 2018 untuk mendapatkan kembali level puncaknya pada Januari,” kata ahli strategi yang dipimpin oleh Jonathan Garner. “Untuk pasar negara-negara berkembang, ini adalah pengurangan target indeks kami yang pertama sejak awal 2016; karenanya, ini merupakan suatu momen dalam beberapa catatan kami,” demikian team Morgan Stanley yang dirilis Bloomberg hari ini (11/4).
Sementara itu, para strategists di tempat lain dilaporkan mulai memangkas perkiraan akhir tahun mereka untuk keuntungan saham global, yang bertahan dua bulan setelah lonjakan volatilitas investor pada bulan Februari lalu.
Analis Vibiznews melihat biasanya IHSG akan mengekor indeks acuan bursa Asia secara lebih lambat. Bagaimana pun, data fundamental ekonomi Indonesia yang prospektif masih akan memberikan harapan untuk mendorong IHSG melaju. Akan tetapi, peringatan prediksi bursa kawasan dapat menjadi referensi, ditambah lagi kemungkinan adanya isyu politik yang memanas di dalam negeri menjelang Pilkada serentak dan Pilpres tahun 2018 ini.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido