(Vibiznews – Index) – Indeks saham utama di Jepang anjlok sementara di Australia naik, demikian juga dengan bursa saham di Hong Kong dan Tiongkok berayun dari keuntungan dan kerugian setelah indeks S & P 500 berjangka bergerak naik.
Data ekonomi Tiongkok tumbuh sejalan dengan perkiraan di kuartal pertama, penjualan ritel datang lebih kuat dari yang diharapkan pada bulan Maret, sementara produksi industri meleset dari perkiraan.
Ekonomi tahun ini diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dari batas kecepatan, dengan inflasi tepat di atas bagian bawah target , Reserve Bank of Australia mengatakan dalam risalah pertemuan kebijakan April.
Saham
Indeks Topix Jepang turun 0,2 persen pada 12:55 di Tokyo.
Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,3 persen.
Indeks Kospi turun 0,2 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,1 persen dan Shanghai Composite Index kehilangan 0,4 persen.
S & P 500 berjangka naik 0,3 persen, S & P 500 Index naik 0,8 persen pada hari Senin.
Kontrak pada Indeks FTSE 100 Inggris datar.
Mata Uang
Euro sedikit berubah pada $ 1,2379.
Pound berada di $ 1.4336, mencapai yang terkuat dalam waktu sekitar 22 bulan dan mendekati posnya – tinggi Brexit.
Yen berada di 107,08 per dolar, naik kurang dari 0,1 persen.
Obligasi
Imbal hasil pada Treasuries 10-tahun AS sedikit berubah pada 2,83 persen.
Imbal hasil obligasi 10-tahun Australia menambahkan satu basis poin menjadi 2,76 persen.
Komoditas
Emas turun 0,1 persen menjadi $ 1,345.02 per ounce.
Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,4 persen menjadi $ 66,51 per barel setelah turun 1,7 persen pada hari Senin di retret pertama dalam lebih dari seminggu.
Harga emas berjangka di bursa LME, London mundur 0,7 persen menjadi $ 2,382.50 per metrik ton setelah naik 5 persen ke tertinggi dalam lebih dari enam tahun.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner/Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang
