(Vibiznews – Forex) Dolar AS bertahan stabil terhadap sekeranjang mata uang pada akhir perdagangan Kamis dinihari (19/04), namun karena laporan laba perusahaan yang solid dan memudarnya kekhawatiran perang perdagangan memperbarui pembelian investor untuk saham AS, membatasi permintaan safe haven untuk dolar AS.
Dolar AS juga mendapat dukungan dari angka ekonomi yang relatif lebih kuat daripada yang terlihat di Eropa dan pasar negara maju lainnya, serta mengurangi kekhawatiran bahwa serangan udara Barat terhadap Suriah. Namun demikian, dolar AS tetap pada jalur bearish pada ekspektasi bahwa defisit perdagangan dan federal AS akan melambung pada kuartal mendatang, banyak analis mengatakan.
Indeks dolar, yang melacak dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang, naik tipis 0,10 persen, menjadi 89,60. Ini telah bergerak dalam kisaran sempit antara 89.229 dan 90.597 sejak 28 Maret.
Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average turun 0,01 persen, menjadi 24.784,61, S & P 500 naik 8,96 poin, atau 0,33 persen, menjadi 2,715.35 dan Nasdaq naik 33,49 poin, atau 0,46 persen, menjadi 7.314,34.
Euro terakhir naik 0,09 persen, di $ 1,2381, sementara dolar AS 0,18 persen lebih tinggi, di 107,18 ¥.
Di antara mata uang G10 lainnya, pound turun 0,57 persen pada $ 1,4205 setelah didorong keluar dari referendum pasca-Brexit 22-bulan tertinggi $ 1,4377 pada hari Selasa oleh data upah Inggris yang lebih lemah dari perkiraan.
Pasar masih menetapkan harga lebih dari kemungkinan Bank of England akan menaikkan suku bunga pada bulan Mei, ekspektasi yang telah membantu sterling maju agresif bulan ini.
Dolar Kanada turun 0,68 persen menjadi C $ 1,263 per dolar setelah Bank of Canada, seperti yang diperkirakan mempertahankan suku bunga utama tidak berubah, tetapi nada dalam pernyataan kebijakannya tidak hawkish seperti yang diharapkan beberapa pedagang.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group
