Dolar AS Akhir April Menguat; Euro Dilemahkan Data Penjualan Ritel Jerman

917

(Vibiznews – Forex) Data Jerman yang lebih lemah dari perkiraan menekan mata uang Euro terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Selasa dinihari (01/05), dengan investor semakin memperlonggar posisi short pada dolar AS yang didasarkan pada asumsi bahwa Bank Sentral Eropa lebih dekat untuk melepaskan stimulusnya.

Penjualan ritel bulanan Jerman secara tak terduga turun pada bulan Maret, meredam kegembiraan seputar kenaikan konsumen di ekonomi terbesar Eropa ini. Data regional menunjukkan inflasi tahunan di empat negara bagian Jerman stabil pada bulan April.

Ini menambah serentetan data lemah yang keluar dari zona Eropa dan benar-benar menggarisbawahi fakta bahwa ECB bisa sedikit sabar dalam hal meningkatkan retorika hawkish ketika datang ke kebijakan QE, demikian menurut analis.

Indeks dolar naik 0,31 persen menjadi 91,82, tetapi bertahan di bawah level tertinggi hari Jumat di 91.986, level terkuatnya sejak 11 Januari.

Dolar minggu lalu menikmati kenaikan mingguan terbesarnya dalam lebih dari dua bulan. Euro turun 0,42 persen menjadi $ 1,2077, tidak jauh dari posisi terendah tiga bulan minggu lalu dari $ 1,2110.

Data AS pada hari Senin menunjukkan bahwa harga konsumen dipercepat secara tahunan hingga Maret, dengan ukuran inflasi yang melonjak mendekati target 2 persen Federal Reserve sebagai pembacaan lemah tahun lalu keluar dari perhitungan.

Para ekonom dan pejabat Fed telah mengantisipasi kenaikan langkah-langkah inflasi tahunan yang dilaporkan oleh Departemen Perdagangan pada hari Senin, sehingga tidak diharapkan untuk mengubah kecepatan bertahap suku bunga bank sentral AS.

The Fed diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga ketika menyimpulkan pertemuan dua hari Rabu ini meskipun investor akan mengawasi indikasi bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan terjadi pada bulan Juni.

Investor juga fokus pada laporan pekerjaan hari Jumat untuk April untuk indikasi lebih lanjut dari kekuatan ekonomi AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS dapat bergerak naik dengan menguatnya data ekonomi AS dan melemahnya data ekonomi Eropa. Namun jika malam ini data ISM Manufacturing PMI AS terealisir melemah, akan menekan dolar AS.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here