(Vibiznews – Forex) Dolar AS melonjak ke wilayah positif untuk 2018, naik tertinggi sekitar 4 bulan, pada akhir perdagangan Rabu dinihari (02/05) dan menembus level kunci terhadap beberapa mata uang.
Dolar AS, yang diperdagangkan terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,59 persen menjadi 92,38, tertinggi sejak 11 Januari, ketika indeks dolar mencapai tertinggi 92,546. Dolar melintasi di atas tingkat 200 hari dari 91,98 untuk pertama kalinya sejak 12 Mei 2017, dan mendorong lebih tinggi pada hari Selasa.
Tertekan oleh data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan dan meningkatnya keraguan tentang kapan Bank Sentral Eropa akan menormalkan kebijakan moneternya, euro turun 0,51 persen terhadap dolar AS ke $ 1,2015, level terendah sejak 11 Januari. Euro terakhir turun 0,61 persen pada $ 1,2003.
Sterling juga mencapai terendah 1,3653 terhadap dolar, level terendah terhadap dolar sejak 12 Januari, ketika pound Inggris diperdagangkan serendah 1,3532 terhadap dolar. Ini terakhir berpindah tangan turun 1,06 persen terhadap dolar di 1,3623.
Terhadap yen, dolar mencapai level tertinggi sejak 8 Februari, ketika dolar AS diperdagangkan setinggi 109.78.
Dolar juga mendorong melewati level kunci terhadap dolar Australia, Crown Swedia dan Franc Swiss.
Perekonomian AS telah menunjukkan tanda-tanda kekuatan pada 2018 yang dapat dikembangkan oleh beberapa negara maju lainnya.
Analis mengatakan penggerak utama dolar AS adalah perbedaan antara data ekonomi di AS dan seluruh dunia, dan data AS terus terlihat relatif kuat.
Sterling memperpanjang kerugian pada hari Selasa di bawah garis $ 1,37 untuk pertama kalinya dalam 3,5 bulan setelah data survei menunjukkan pertumbuhan manufaktur Inggris meluncur ke level terendah 17-bulan.
Pasar tidak mengharapkan perubahan suku bunga dari Federal Reserve pada akhir pertemuan pada hari Rabu, meskipun analis akan mengawasi perubahan bahasa dan indikasi bahwa kenaikan Juni dimungkinan.
Investor juga fokus pada laporan pekerjaan hari Jumat untuk April untuk indikasi lebih lanjut dari kekuatan ekonomi AS dan tekanan inflasi.
Ketegangan geopolitik, termasuk ketegangan perdagangan AS-Cina, juga mereda dalam beberapa pekan terakhir yang mendukung dolar.
Sore nanti akan dirilis data GDP Growth Rate Flash Q1 Zona Eropa yang diindikasikan melemah, juga data Markit Manufacturing PMI Final April Zona Eropa dan kawasan Eropa yang diindikasikan melemah.
Sedangkan malam nanti akan dirilis data ADP Employment Change AS April yang diindikasikan melemah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS dapat bergerak naik dengan melemahnya data ekonomi zona Eropa. Namun jika malam ini data ADP Employment Change AS April terealisir melemah, akan menekan dolar AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group