(Vibiznews – Index) – Saham Asia terikut bursa saham AS yang ditutup lebih rendah setelah Federal Reserve mengatakan inflasi dekat dengan target, tanpa menunjukkan kebutuhan untuk secara bertahap melakukan pengetatan kebijakan moneter.
Saham Hong Kong tetap tidak bergerak seperti yang diharapkan walaupun adanya rencana pembuat smartphone Tiongkok, Xiaomi Corp mengajukan untuk apa yang diharapkan menjadi IPO terbesar di dunia sejak 2014.
Saham
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,5 persen pada 9:55 pagi di kota.
Indeks Australia S & P / ASX 200 bertambah 0,7 persen.
Indeks Kospi sedikit berubah.
Shanghai Composite Index kehilangan 0,5 persen.
Kontrak pada S & P 500 Index sedikit berubah, S & P 500 turun 0,7 persen pada hari Rabu.
MSCI Asia Pasifik kecuali Indeks Jepang turun 0,4 persen.
Mata Uang
Yen naik 0,2 persen menjadi 109,65 per dolar.
Euro menambahkan 0,2 persen menjadi $ 1,1976.
Dolar Aussie naik 0,3 persen menjadi 75,18 sen AS.
Obligasi
Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS naik satu basis poin menjadi 2,97 persen pada Rabu. Perdagangan obligasi pemerintah AS tidak memulai perdagangan sampai sesi London karena liburan di Jepang.
Imbal hasil obligasi 10-tahun Australia diperdagangkan pada 2,80 persen.
Komoditas
Minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,2 persen menjadi $ 67,83 per barel, setelah kenaikan 1 persen pada hari Rabu.
Emas meningkat 0,4 persen menjadi $ 1,310.30 per ounce.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang