(Vibiznews – Forex) Dolar AS jatuh dalam perdagangan berombak pada akhir perdagangan Jumat diihari (04/05) terpicu aksi profit taking investor memanfaatkan reli dolar AS ke level tertingginya tahun ini dan investor mencermati data Non Farm Payrolls AS bulan April.
Dolar telah menghapus semua kerugian 2018 dalam dua minggu terakhir karena ekspektasi Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga sementara bank sentral lainnya, termasuk Bank Sentral Eropa, membutuhkan waktu lebih lama untuk mengurangi stimulus. Kenaikan dolar lebih lanjut kemungkinan akan tergantung pada data yang menunjukkan peningkatan tambahan dalam pertumbuhan dan inflasi, yang dapat memaksa bank sentral AS untuk menaikkan tambahan suku bunga tiga kali tahun ini.
Indeks dolar AS turun 0,11 persen pada 92,41, di bawah tertinggi 2018 pada Rabu di level 92,834.
Euro naik 0,34 persen terhadap dolar di 1,1991.
Laporan pekerjaan Jumat untuk April akan dievaluasi untuk indikasi lebih lanjut dari kekuatan pasar tenaga kerja AS dan tekanan inflasi.
The Fed pada hari Rabu mempertahankan suku bunga stabil dan menyatakan keyakinan bahwa kenaikan inflasi baru-baru ini mendekati target bank sentral akan dipertahankan, sehingga di jalur untuk menaikkan biaya pinjaman pada bulan Juni. Beberapa analis menafsirkan komentarnya tentang inflasi sebagai sinyal yang memungkinkan harga naik melampaui targetnya, sikap yang akan membatasi kebutuhan untuk memulai jalur pengetatan yang lebih agresif.
Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa pesanan baru untuk barang-barang buatan AS naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan Maret, didorong oleh permintaan yang kuat untuk peralatan transportasi dan berbagai produk lainnya, tetapi ada tanda-tanda bahwa pengeluaran bisnis untuk peralatan melambat.
Sedangkan defisit perdagangan AS, menyempit tajam pada Maret karena ekspor meningkat ke rekor tertinggi di tengah lonjakan pengiriman pesawat komersial dan kedelai, memperkuat prospek ekonomi menuju kuartal kedua.
Inflasi zona Eropa melambat menjadi 1,2 persen tahun ke tahun di bulan April, turun dari 1,3 persen pada bulan Maret, dan inflasi inti turun bahkan lebih, menimbulkan pertanyaan tentang rencana ECB untuk menarik stimulus moneternya.
Sore nanti akan dirilis data Retail Sales Maret Zona Eropa yang diindikasikan meningkat.
Malam nanti akan dirilis data ekonomi AS yaitu data Non Farm Payrolls April AS yang diindikasikan meningkat dan data Unemployment Rate April AS yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan mata uang Euro dapat bergerak positif dengan profit taking dolar AS dan menguatnya data Retail Sales sore nanti. Untuk dolar AS diperkirakan bergerak lemah dengan profit taking, namun malam nanti jika data tenaga kerja AS terealisir baik akan menguatkan dolar AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group