(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro merosot ke level rendah 2018 baru pada hari Rabu (09/05) dengan dolar AS menguat karena keluarnya AS dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran.
Namun analis mengatakan reli selama tiga minggu untuk mata uang AS, di mana telah membalikkan beberapa bulan kelemahan, menunjukkan sedikit tanda mereda.
Tingkat Treasury AS telah merayap lebih tinggi dalam beberapa pekan terakhir pada ekspektasi Federal Reserve akan mengetatkan kebijakan untuk memerangi inflasi di tengah suntikan stimulus fiskal pemerintah yang besar di bawah Trump.
Prakiraan kenaikan suku bunga di zona Eropa menguat kembali. Pasar uang zona Eropa sekarang menghargai kira-kira 75 persen peluang kenaikan 10 basis poin dari Bank Sentral Eropa pada pertengahan 2019, penskalaan kembali pada kenaikan suku bunga memberikan pelemahan dalam data ekonomi dan inflasi.
Kekhawatiran tentang ketidakpastian politik di Italia, yang menghadapi pemilihan baru, juga membebani mata uang tunggal ini.
Sedangkan meredanya risiko geopolitik telah membantu dolar untuk pulih, kata ekonom
Euro turun 0,3 persen menjadi $ 1,1828 versus dolar, membawa kerugian year-to-date menjadi 1,4 persen.
Euro telah kehilangan 2 persen dari nilainya pada bulan Mei.
Indeks dolar naik 0,3 persen menjadi 93,377, terkuat sejak akhir Desember.
Terhadap yen, dolar naik 0,6 persen menjadi 109,74.
Trump pada Selasa menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran, meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah, mengecewakan sekutu Eropa dan menebar ketidakpastian atas pasokan minyak global.
Sentimen terhadap euro mendingin setelah seruan Presiden Italia Sergio Mattarella untuk partai-partai politik yang berselisih untuk bertemu dengan oposisi langsung dan mengangkat prospek pemilihan yang diadakan pada awal Juli.
Franc Swiss turun 0,2 persen terhadap dolar tetapi naik 0,1 persen terhadap euro. Itu telah mencapai tertinggi tiga minggu terhadap euro pada hari Selasa.
Dolar Australia memperpanjang penurunan semalam untuk menyentuh level terendah 11 bulan $ 0,7415.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan mata uang dolar AS bergerak naik pasca AS menginginkan pengenaan kembali sanksi kepada Iran, juga dengan melemahnya Euro semakin menguatkan dolar AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group