Dolar AS Menguat Terdukung Kenaikan Yield Obligasi AS; Data Inflasi Menjadi Fokus

791

(Vibiznews – Forex) Dolar AS menguat pada hari Kamis (10/05) di sesi Asia setelah imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik kembali ke angka 3 persen yang secara psikologis penting dan investor melihat data inflasi AS yang diindikasikan meningkat.

Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama berdiri di 93,11 setelah mencapai tertinggi 4,5 bulan 93,42, memperpanjang kenaikannya dari terendah April menjadi 4,7 persen.

Analis menyatakan meningkatnya suku bunga AS mendorong dolar lebih tinggi. Sentimen investor lebih kuat sekarang daripada di Februari ketika kekhawatiran tentang suku bunga yang lebih tinggi memukul harga saham.

Data harga konsumen AS yang akan dirilis malam nanti diperkirakan akan menunjukkan inflasi inti CPI tahunan telah meningkat menjadi 2,2 persen pada bulan April, yang akan menjadi tertinggi dalam lebih dari setahun, dari 2,1 persen pada bulan Maret.

Inflasi harga produsen AS pada hari Rabu sedikit lebih lemah dari yang diperkirakan, namun, ini memiliki sedikit dampak pada sentimen pasar.

Imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik di atas 3 persen pada hari Rabu, merayap mendekati puncak 2014 3,041 persen. Terakhir berdiri di 2,990 persen.

Dolar berdiri sedikit berubah pada ¥ 109,85, tetapi tetap dekat dengan tiga bulan tertingginya dari 110,05 yen yang disentuh pada 2 Mei.

Euro mencapai terendah 4,5 bulan dari $ 1,1823 pada hari Rabu, setelah jatuh dalam enam dari tujuh sesi terakhir. Terakhir diperdagangkan pada $ 1,1851.

Pound Inggris melayang di atas terendah empat bulan pada Senin karena para pedagang mengharapkan Bank of England mempertahankan suku ditahan pada pertemuannya mendatang.

Lambatnya data ekonomi Inggris baru-baru ini dan kekhawatiran baru tentang Brexit telah mendorong pasar untuk memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga bulan ini.

Pound terakhir berdiri datar di $ 1,3548, tidak jauh dari $ 1,3485 yang dicapai pada hari Senin.

Dolar Selandia Baru menumpahkan sebanyak 0,9 persen ke level terendah lima bulan $ 0,6929 setelah Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) mempertahankan suku bunga stabil dan mengatakan langkah selanjutnya dalam suku bunga bisa dengan mudah menjadi pemangkasan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan mata uang dolar AS bergerak naik dengan meningkatnya imbal hasil obligasi AS. Juga jika malam nanti data inflasi AS terealisir meningkat akan menguatkan dolar AS.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here