(Vibiznews – Index) – Saham Eropa ditutup lebih rendah pada Rabu pada penutupan sesi pertama di siang hari, di tengah ketidakpastian kondisi politik pemerintah Italia dan sentimen pasar yang memburuk atas pembicaraan perdagangan yang sedang berlangsung antara dua ekonomi terbesar dunia.
Stoxx 600 pan-Eropa turun lebih dari 1 persen selama transaksi sore hari, dengan hampir semua sektor dan bursa utama ada di zona negatif.
Italia FTSE MIB adalah penebang teratas di antara indeks nasional, turun hampir 2 persen saat terjadi aksi jual di obligasi pemerintah negara itu yang kembali terjadi pada hari Rabu.
Ketidakpastian sikap pemerintah terhadap kelompok anti kemapanan di Roma telah mendorong lebih dari 5 persen penurunan indeks utama negara ini sehingga masuk ke bulan terburuknya dalam hampir 2 tahun.
Sementara itu, indeks DAX Jerman, yang umumnya menemukan dukungan di tengah pelemahan mata uang, tergelincir di atas 1,6 persen.
Saham-saham sumber daya dasar Eropa memimpin kerugian sekitar pukul 01:10 waktu London, turun lebih dari 2,7 persen di tengah ketegangan yang meningkat dalam pembicaraan perdagangan. Kepala perdagangan Uni Eropa mengatakan hari Selasa bahwa upaya blok itu untuk membujuk Washington untuk tidak menerapkan tarif impor baja Uni Eropa dan aluminium tampaknya gagal.
Saham-saham Anglo American, Tullow Oil dan Arcelor Mittal adalah pemain terburuk di sektornya, semuanya turun lebih dari 4 persen selama transaksi sampai istirahat tengah hari.
Harga saham perusahaan teknik Weir Grup merosot ke bagian bawah patokan Eropa setelah Exane BNP Paribas memangkas rekomendasi saham perusahaan ini menjadi “netral” dari sebelumnya “outperform” pada Rabu pagi. Saham perusahaan ini anjlok hampir 4 persen.
Harga saham peritel Inggris, Marks & Spencer terlihat mencuat diantara rekan-rekannya didalam indeks retail setelah mengeluarkan laporan kinerja keuangannya pada hari Rabu.
Perusahaan yang berusia 134 tahun itu membukukan penurunan laba tahunan kedua dan mengatakan harus segera memodernisasi agar tidak berisiko memudar. Meskipun demikian, sahamnya naik lebih dari 5 persen karena hasilnya sebagian besar sesuai dengan harapan.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang