(Vibiznews – Forex) – Dipasar mata uang, dolar AS rebound 0,25 persen setelah menyentuh posisi terendah dua minggu versus sekeranjang mata uang pada hari Kamis.
Yen, mata uang lain yang dianggap sebagai aset safe-haven, tergelincir 0,2 persen terhadap dolar, membalikkan kenaikan yang terlihat setelah pembatalan KTT.
Spread pada obligasi 10-tahun Treasury AS melebar pada hari Jumat ke 200 basis poin (bps), setelah melebar 30 bps minggu ini.
Sementara obligasi Jerman 10 tahun turun sekitar 2 bps.
Data Inggris sementara dikonfirmasi pertumbuhan yang loyo untuk kuartal pertama, berada di 0,1 persen.
Dengan data pesanan barang modal AS yang akan dirilis hari ini, imbal hasil Treasury tetap baik dari tertinggi tujuh tahun bulan ini.
“Bagi banyak pasar Asia, kenaikan hasil obligasi AS akan menjadi masalah yang lebih besar (daripada pembatalan pertemuan antara Trump dan Kim),” kata ahli strategi senior Daiwa Securities, Yukino Yamada.
Kekhawatiran bahwa investor dapat mengalihkan aset dari pasar negara berkembang ke obligasi AS yang menghasilkan lebih tinggi telah menjadi angin sakal utama untuk pasar negara berkembang tahun ini.
Lira Turki telah melepaskan sebagian besar keuntungan yang dibuat setelah kenaikan 300 bps tingkat bank sentral pada Rabu dan berdiri datar terhadap dolar, telah jatuh hampir 15 persen bulan ini.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang
