(Vibiznews – Economy & Business) Kondisi perekonomian Indonesia cukup baik dan kuat. Demikian kesimpulan yang disampaikan oleh Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan pada konferensi pers Penguatan Koordinasi dan Bauran Kebijakan untuk Menjaga Stabilitas Perekonomian dan Keberlanjutan Reformasi di Jakarta, Senin (28/05).
Adapun yang menjadi alasan ekonomi Indonesia dikatakan baik dan kuat adalah :
- Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,06% pada triwulan I 2018.
- Inflasi pada April 2018 tercatat rendah, yaitu 3,41% (yoy), dan diperkirakan tetap rendah sesuai kisaran sasaran 3,5+1% pada akhir 2018.
- Defisit transaksi berjalan, sesuai pola musimannya, meningkat pada triwulan I 2018 menjadi 2,1% dari PDB, tetapi masih lebih rendah dibandingkan periode triwulan 1 tahun 2013 saat Taper Tantrum terjadi sebesar 2,61% dari PDB. Defisit transaksi berjalan diperkirakan akan terjaga di bawah 2,5% dari PDB untuk tahun 2018 sehingga masih di bawah batas yang aman yaitu tidak melebihi 3% dari PDB.
- Cadangan devisa lebih dari cukup untuk pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah, maupun untuk mengantisipasi kemungkinan pembalikan aliran modal asing ke luar.
- Stabilitas sistem keuangan juga tetap terjaga di tengah intermediasi perbankan yang terus membaik.
- APBN menunjukkan implementasi yang sangat sehat. Pada akhir April 2018, penerimaan perpajakan tumbuh sekitar 14,9%, dengan PPN yang tumbuh 14,1%, PPh Badan tumbuh 23,6%, dan pertumbuhan pajak yang kuat terjadi secara luas di berbagai sektor yang menggambarkan peningkatan aktivitas perekonomian serta kesehatan dunia usaha. Defisit APBN sebesar 0,37% dari PDB dan keseimbangan primer mencatatkan surplus sebesar Rp24,2 triliun yang mencerminkan makin sehatnya kondisi APBN dan terjaganya kesinambungan fiskal.
Dengan fundamental ekonomi seperti ini, maka dunia internasional (termasuk para investor Indonesia) memandang ekonomi Indonesia dalam kondisi yang baik. Indonesia dipandang memiliki prospek ekonomi yang baik di masa depan.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group