Bursa Asia Juga Terganjal Krisis Politik Italia

668

(Vibiznews – Index) Pasar Saham Asia ditutup rendah pada hari Rabu (30/05) tertekan aksi jual di bursa saham AS dan Eropa, akibat krisis politik di Italia yang dikuatirkan akan meluas ke negara di zona Eropa lainnya.

Indeks Nikkei 225 turun 1,52 persen, atau 339,91 poin, menjadi 22.018,52, dengan sektor perbankan dan non-logam besi di antara sektor berkinerja terburuk. Topix yang lebih luas turun 1,46 persen karena 32 dari 33 subindeksnya berakhir lebih rendah.

Indeks Kospi turun 1,96 persen menjadi ditutup pada 2.409,03, karena perusahaan kapital besar seperti Samsung Electronics dan Posco merosot masing-masing 3,51 persen dan 2,01 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1,40 persen pada 30056.79, dengan sektor properti turun 1,9 persen. Sektor Keuangan juga mendapat tekanan.

Di Tiongkok, indeks komposit Shanghai turun 2,53 persen menjadi ditutup pada 3.041,65.

Indeks ASX 200 turun tipis 0,48 persen menjadi ditutup pada 5.984,70, level terendah sejak 30 April. Subindeks keuangan memimpin pergerakan lebih rendah, tetapi kenaikan terlihat pada saham produsen emas dan utilitas.

Indeks luas MSCI saham di Asia Pasifik kecuali Jepang mundur, turun 1,33 persen dalam perdagangan sore Asia.

Kerugian di Asia datang akibat gejolak politik di Italia, yang diperkirakan akan mengarah pada pemungutan suara baru di bulan depan. Negara telah tanpa pemerintah sejak awal Maret, dengan kelompok-kelompok politik anti kemapanan meninggalkan upaya untuk membentuk koalisi selama akhir pekan di tengah perselisihan dengan kepala negara.

Bursa Saham AS merosot, dengan indeks Dow Jones tergelincir 1,58 persen, atau 391,64 poin. Kerugian yang terlihat pada hari Selasa menandai kinerja harian terburuk untuk Dow dan S & P 500 sejak 24 April. Kedua indeks saham juga turun untuk sesi ketiga berturut-turut.

Pasar Eropa juga melemah di sesi terakhir, dengan FTSE MIB Italia jatuh 2,65 persen.

Namun untuk Asia, kegelisahan sebagai akibat dari kekhawatiran politik bisa terbukti memudar dalam jangka menengah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan bursa Asia selanjutnya akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang dapat bergerak lemah terpengaruh krisis politik di Eropa, juga jika data ADP Employment Change dan GDP Growth Rate AS yang akan dirilis nanti malam terealisir melemah.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here