(Vibiznews – Forex) Mata uang Rupiah raih posisi terkuat dalam empat minggu pada perdagangan akhir bulan, Kamis (31/05) pasca Bank Indonesia menaikkan suku bunga lagi pada hari Rabu, hampir dua minggu setelah kenaikan lainnya.
Bank Indonesia, dalam langkah yang diperkirakan, meningkatkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam upaya lain untuk mengekang kelemahan dalam rupiah. Itu mengikuti peningkatan yang sama besarnya pada 17 Mei, yang tidak banyak menghentikan mata uang dari depresiasi.
Nilai tukar rupiah telah melemah karena investor menarik diri dari pasar saham dan obligasi Indonesia di tengah meningkatnya yield Treasury AS dan penguatan dalam dolar AS.
Namun Kamis pagi ini, Rupiah menguat ke 13.940 per dolar AS, kenaikan yang paling kuat sejak 4 Mei. Bahkan siang ini mencapai 13.894, naik 0,71 persen.
Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia yang baru dilantik, menegaskan kembali pada hari Rabu bahwa dia siap untuk bergerak lagi untuk memastikan stabilitas dalam rupiah.
Beberapa analis sebelumnya memperingatkan bahwa kenaikan suku bunga selama rentang waktu yang singkat kemungkinan akan menekan pertumbuhan negara itu, yang telah kehilangan ekspektasi pada kuartal pertama tahun ini. Namun Warjiyo mengatakan mata uang yang lebih lemah akan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada ekonomi.
“Untuk Indonesia, kita harus membandingkan dampak dari menaikkan suku bunga dan dampak depresiasi nilai tukar. Kesimpulan kami adalah bahwa depresiasi nilai tukar memiliki dampak yang lebih cepat dan negatif terhadap pertumbuhan dan tentu saja, terhadap inflasi masa depan,” demikian pernyataan Warjiyo kepada CNBC pada hari Rabu setelah pengumuman kenaikan suku bunga.
Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menyadari jika pelemahan rupiah dapat membuat pembayaran hutang menjadi lebih mahal, yang dapat melemahkan prospek ekonomi negara.
Gubernur Bank Indonesia menambahkan bahwa prioritasnya sekarang adalah untuk mengembalikan kepercayaan investor di negara tersebut dan menarik investasi untuk mendukung rupiah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan mata uang Rupiah berpotensi menguat terdukung kenaikan suku bunga Bank Indonesia. Mata uang Rupiah diperkirakan bergerak menguat ke posisi 13.752-13.639, dan jika bergerak lemah akan mencapai posisi 13.908-13.950.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group