Bursa Eropa Berakhir Negatif; Ketegangan Perdagangan dan Brexit Memberi Tekanan

811

(Vibiznews – Index) Bursa saham Eropa ditutup turun tajam pada Senin malam (25/06) tertekan kekuatiran perang dagang yang berlanjut dan pengaruh Brexit.

Pada akhir perdagangan Senin, indeks Stoxx 600 merosot 2,02 persen lebih rendah dengan setiap sektor di zona merah.

Indeks FTSE 100 ditutup lebih rendah 2,24 persen. Sedangkan indeks DAX Jerman anjlok 2,46 persen.

Otomotif adalah salah satu sektor berkinerja terburuk, turun 2,34 persen, sebagai akibat dari meningkatnya ketegangan dalam perdagangan. Pada hari Jumat, Presiden Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif baru pada pembuat mobil Eropa. Uni Eropa mengatakan akan membalas jika Trump memenuhi ancamannya.

Namun sektor Sumber Daya Dasar adalah penurun terbesar. Keranjang saham pertambangan yang terdaftar di Eropa turun hampir 3,76 persen karena kekhawatiran perang perdagangan bertahan.

Peringatan lain Brexit yang keras kepada pemerintah Inggris tiba dari bisnis besar. Hanya beberapa hari setelah Airbus mengumumkan dapat mengurangi operasi Inggris., Pembuat mobil Jerman BMW mengatakan Brexit dapat memaksa penutupan pabrik Inggris. BMW mempekerjakan sekitar 7.000 orang di Inggris.

Melihat di seluruh patokan Eropa, Ambu naik sekitar 6,6 persen, setelah JP Morgan memberinya peringkat kelebihan berat badan.

Saham Quilter ditutup naik 0,87 persen pada hari pertama perdagangannya di London Stock Exchange. Divisi manajemen kekayaan dari kelompok jasa keuangan Old Mutual terdaftar dengan harga 145 sen per saham.

Di ujung lain dari indeks adalah Prysmian, menutup turun lebih dari 9,5 persen setelah peringatan keuntungan. Grup agen properti terbesar di AS, Countrywide, melihat sahamnya turun lebih dari 28 persen, setelah mengeluarkan peringatan laba kedua tahun ini.

Survei iklim bisnis Ifo yang diterbitkan Senin menunjukkan bahwa perusahaan Jerman paling tidak percaya diri dalam lebih dari satu tahun. Indeks iklim bisnis turun menjadi 101,8, level terendah yang terlihat sejak Mei 2017.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa akan bergerak lemah dengan ketegangan perdagangan AS dengan sekutunya di Eropa, demikian juga perkembangan Brexit dapat menekan bursa Eropa.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here