Saham Asia Merosot Ke Posisi Terendah Sembilan Bulan

675

(Vibiznews – Index) – Saham Asia merosot ke posisi terendah sembilan bulan pada Kamis karena investor khawatir bahwa pendekatan administrasi Trump untuk perdagangan merugikan pendekatan pertumbuhan ekonomi global terhadap investasi China di perusahaan teknologi AS.

MSCI ACWI, pengukur patokan paling luas saham dunia yang mencakup 47 pasar, turun 0,17 persen ke level terendah sejak awal April.

Indeks saham berjangka Eropa menunjukkan penurunan 0,2-0,3 persen pada indeks saham utama Eropa, seperti FTSE Inggris, CAC Perancis dan DAX Jerman.

Harga minyak AS naik, capai 3-1 / 2-tahun tertinggi karena anjloknya persediaan minyak mentah AS diperparah kekhawatiran pasokan di pasar akibat gangguan pada ekspor Libya, gangguan produksi di Kanada, dan tuntutan Washington kepada para importir untuk berhenti membeli minyak mentah dari Iran.

Indeks MSCI terluas dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,59 persen untuk menyentuh terendah baru di dekat sembilan bulan, sementara Jepang Nikkei rata-rata berakhir datar setelah menghapus kerugian sebelumnya.

Indeks Komposit Shanghai mencapai terendah 25 bulan baru, dengan kedua bursa Shenzhen yang berteknologi tinggi dan teknologi jatuh ke dalam wilayah pasar beruang.

Indeks KOSPI Korea Selatan, yang dikuasai oleh saham-saham teknologi canggih tergelincir sebanyak 1,33 persen dan telah menyentuh titik terendah dalam hampir 10 bulan.

Dua kelompok perdagangan mobil besar AS pada Rabu memperingatkan pemerintah yang mengenakan tarif hingga 25 persen pada kendaraan impor, akan biaya ratusan ribu pekerja di industri, yang secara dramatis akan menaikkan harga kendaraan, dan juga mengancam belanja industri pada mobil tanpa pengendara (self-driving).

Langkah itu muncul setelah pembuat sepeda motor AS Harley-Davidson Inc mengatakan awal pekan ini bahwa perusahaan akan memindahkan produksi untuk pasar Eropa ke luar Amerika Serikat untuk menghindari tarif pembalasan.

Imbal hasil pada Obligasi AS 10-tahun turun menjadi 2,827 persen, mendekati terendah 29 Mei yaitu 2,759 persen.

Dalam tanda yang mengkhawatirkan bagi sebagian investor, kurva imbal hasil AS merosot lebih jauh, dengan hasil dua dan 10 tahun menyempit ke terendah 10 tahun hanya 32 basis poin, atau 0,32 poin persentase.

Secara historis, ekonomi AS cenderung memasuki resesi setelah penyebaran menyusut di bawah nol persen, membalikkan kurva imbal hasil.

Penurunan imbal hasil obligasi AS terjadi meskipun ada tekanan inflasi dari kenaikan harga minyak.

Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here