Perang Dagang Mulai Pukul Pasar Asia

575

(Vibiznews – Index) – Indeks MSCI untuk negara-negara berkembang turun 0,3 persen, mencerminkan kekhawatiran yang berkembang akan dampak perang tarif yang akan memukul eksportir di negara-negara lain dan Organisasi Perdagangan Dunia memperingatkan efek sudah mulai menunjukkan.

China telah menegaskan kembali bahwa tarif pada barang-barang AS akan segera berlaku setelah bea masuk AS masuk.

Pasar Asia adalah pasar yang paling kena dampak perang dagang, saham Hong Kong turun 0,7 persen di posisi terendah Oktober, sementara saham China daratan turun 0,9 persen. Yuan naik tajam terhadap dolar awal pekan ini setelah bank sentral China mampu menenangkan pasar.

Saham Taiwan turun 1 persen dan saham Korea Selatan tergelincir 0,4 persen ke posisi terendah 14 bulan.

Saham Filipina turun 1,5 persen karena inflasi di sana meningkat ke tertinggi dalam lebih dari lima tahun, membuka pintu untuk kenaikan suku bunga ketiga tahun ini.

Namun, beberapa bagian dari Eropa yang baru muncul menguat, dengan saham Turki naik 0,8 persen dan saham Rusia naik 0,5 persen.

Lira Turki stabil setelah mendapat berkelanjutan jual awal pekan ini ketika inflasi harga konsumen melonjak ke level tertinggi 14-tahun. Hal ini meningkatkan harapan bank sentral harus menaikkan suku bunga lagi.

Perdana Menteri Turki mengatakan penurunan inflasi dan suku bunga merupakan prioritas utama.

Di negara-negara berkembang Eropa, forint Hungaria menguat 0,4 persen terhadap euro ke level tertinggi dua minggu, rebound dari rekor terendah dalam beberapa hari terakhir.

Sentimen telah meningkat pada ekspektasi bahwa bank sentral di Budapest, yang pindah dari sikap ultra-longgar dalam retorika bulan lalu, bekerja pada rencana untuk mengatasi inflasi.

Zloty diperdagangkan flat. Ketegangan politik antara Polandia dan Uni Eropa telah muncul kembali, yang memaksa sepertiga dari hakim Mahkamah Agung di Polandia untuk pensiun.

Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here