Bursa Eropa Ditutup Mixed; Pasar Nantikan Pengenaan Tarif AS Bagi Impor Barang China

729

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa ditutup mixed pada Rabu malam (04/07), di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China terkait dengan pengenaan tarif perdagangan dan pembatasan investasi.

Indeks Stoxx 600 Eropa naik tipis 0,04 persen selama perdagangan hari itu, dengan mayoritas sektor yang tipis di wilayah positif.

Indeks FTSE 100 di London dan DAX Jerman ditutup lebih rendah, masing-masing 0,27 persen dan 0,26 persen. Sedangkan indeks CAC 40 Perancis berhasil menambah sedikit keuntungan, naik 0,07 persen.

Volume perdagangan lebih ringan dari biasanya karena pasar keuangan AS ditutup untuk liburan Hari Kemerdekaan.

Saham teknologi Eropa memimpin penurunan, turun lebih dari 1 persen setelah penurunan di pembuat chip AS semalam. Rekan AS Micron dilarang menjual chip di China Selasa malam, karena meningkatnya kekhawatiran atas gesekan perdagangan mendorong penurunan saham teknologi global. STMicroelectronics dan Siltronic Eropa adalah pemain sektoral terburuk, turun lebih dari 3 dan 7 persen.

Melihat saham individu, perusahaan kesehatan Prancis Orpea naik ke atas patokan Eropa setelah HSBC menaikkan rekomendasi sahamnya untuk “membeli.” Saham perusahaan yang terdaftar di Paris berakhir naik 2,06 persen terpicu berita itu.

Sementara itu, saham Danske Bank merosot 2,01 persen setelah surat kabar harian Denmark Berlingske mengutip data baru dalam kasus hukum pencucian uang Estonia.

Industri jasa dominan Inggris memperoleh momentum bulan lalu, meningkatkan harapan bahwa bank sentral negara itu segera dapat menaikkan suku bunga. Layanan Markit IHS, Purchasing Managers Index (PMI) naik ke level tertinggi delapan bulan 55,1 pada bulan Juni, lebih jauh mendukung tanda-tanda baru-baru ini untuk pemulihan ekonomi sementara Inggris.

Di tempat lain, Jerman juga mencatat pertumbuhan yang kuat di sektor jasa. Layanan akhir Markit PMI naik menjadi 54,1 pada bulan Juni, naik ke level tertinggi dalam empat bulan.

Fokus pasar sebagian besar selaras dengan serangkaian perdagangan AS yang sedang berlangsung, dengan investor yang khawatir bahwa perselisihan dapat segera menggagalkan periode pertumbuhan global. Pada akhir pekan perdagangan, Washington akan memberlakukan tarif senilai $ 34 miliar barang dari Beijing. China kemudian diperkirakan akan membalas atas produk AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa berpotensi lemah dengan meningkatnya kekuatiran perang dagang menjelang pemberlakuan tarif AS kepada barang impor China pada tanggal 6 Juli besok.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here