(Vibiznews – Index) Bursa Saham Asia bangkit kembali pada hari perdagangan terakhir minggu ini, Jumat (06/07). Investor masih terus mengamati perkembangan perdagangan dimana batas waktu untuk pengenaan tarif dari AS dan China diberlakukan pada hari Jumat ini.
Setelah kerugian pada hari sebelumnya, pasar China rebound, dengan indeks komposit Shanghai naik 0,46 persen menjadi ditutup pada 2.746,48. Indeks Komposit Shenzhen yang lebih kecil juga sedikit pulih, naik 0,48 persen, sedangkan Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,47 persen menjadi ditutup pada 28.313,74.
Indeks Nikkei 225 naik 1,12 persen menjadi ditutup pada 21.788,14 karena sebagian besar sektor rebound setelah tiga sesi penurunan berturut-turut.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,68 persen.
Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,91 persen menjadi ditutup pada 6.272,30, sebagian karena kenaikan yang meyakinkan di sektor material dan telekomunikasi.
Setelah tenggat yang menegangkan hingga batas waktu 6 Juli untuk tarif AS dan China akan berlaku, pasar akan mengawasi perkembangan potensial di perdagangan. Tarif AS untuk barang-barang China senilai $ 34 miliar dari 818 kategori produk yang mulai berlaku pada pukul 12:01 siang. HK / SIN, sementara China menerapkan tarif pembalasan atas beberapa impor dari AS sebagai tanggapan, kata laporan Reuters.
Pemerintah China mengatakan awal pekan ini bahwa mereka tidak akan “menembakkan tembakan pertama” dalam sengketa perdagangan dengan AS.
Trump pada Kamis mengatakan tambahan $ 16 miliar produk China akan dikenakan tarif dalam dua minggu, juga menambahkan bahwa ia sedang mempertimbangkan lebih banyak bea atas $ 500 miliar dalam barang-barang China.
Kekhawatiran tentang ketegangan perdagangan antara AS dan mitra dagangnya, termasuk China, yang memicu perang dagang yang dapat melukai pertumbuhan ekonomi telah membebani sentimen investor di Asia dalam beberapa sesi terakhir, dengan pasar regional ditutup lebih rendah pada hari Kamis.
Pasar ekuitas Cina telah terpukul dalam beberapa pekan terakhir, dengan komposit Shanghai berkubang di wilayah pasar bearish sejak pekan lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan bursa Asia selanjutnya berpotensi lemah dengan berlangsungnya perang dagang AS-China yang akan merembet ke negara-negara Asia. Juga akan mencermati pergerakan bursa Wall Street, yang jika data Non Farm Payrolls terealisir melemah akan menekan bursa Wall Street, yang juga akan dapat menekan bursa Asia.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group