(Vibiznews – Forex) Dolar AS jatuh ke posisi terendah tiga minggu pada akhir perdagangan Jumat dinihari (06/07), karena Euro menguat terdukung data pesanan industri Jerman yang kuat, sementara data pekerjaan naik kurang dari yang diperkirakan pada bulan Juni ditambah kekhawatiran mengganggu tentang perdagangan global juga menahan rally dolar AS baru-baru ini.
Euro naik setelah pesanan industri Jerman mengalami lonjakan lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Mei setelah penurunan empat bulan berturut-turut, karena permintaan dari pelanggan domestik dan sisa zona Eropa meningkat. Pada saat yang sama, telah terjadi pelunakan dalam retorika perdagangan AS terhadap pembuat mobil Uni Eropa, juga membantu Euro.
Duta Besar AS untuk Jerman mengatakan kepada bos mobil Jerman bahwa Presiden Donald Trump akan menangguhkan ancaman untuk mengenakan tarif pada mobil yang diimpor dari Uni Eropa jika blok itu mencabut bea atas mobil AS, sebuah surat kabar Jerman melaporkan pada hari Rabu. Pembuat mobil Jerman berhasil meraih keuntungan harian terbesar mereka sejak akhir Maret dengan Daimler, BMW, Volkswagen dan Renault memimpin indeks yang lebih luas lebih tinggi.
Di Amerika Serikat, ada tekanan lebih lanjut pada dolar setelah data menunjukkan gaji swasta meningkat bulan lalu, tetapi lebih rendah dari perkiraan, sementara klaim pengangguran awal naik tak terduga pekan lalu. Dolar memangkas kerugian setelah indeks layanan AS yang lebih tinggi dari perkiraan.
Indeks dolar turun ke level terendah tiga minggu dan terakhir turun 0,21 persen pada 94,47.
Sementara dolar telah didukung oleh persepsi kekuatan relatif pertumbuhan AS dan daya tarik hasil Treasury yang lebih tinggi, beberapa pelaku pasar mengatakan penurunan terbaru dalam imbal hasil tersebut dapat merusak mata uang.
Euro rally ke puncak tiga-lemah dan terakhir berpindah tangan pada $ 1,168 naik 0,22 persen. Namun, tenggat waktu bagi Washington untuk memberlakukan tarif pada impor China yang ditetapkan untuk 6 Juli, telah membuat pasar rangebound.
Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls AS Juni yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan bergerak lemah dengan menguatnya mata uang Euro dan ketegangan perdagangan. Juga jika malam nanti data NFP terealisir melemah, akan semakin menekan dolar ASA.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group