Dolar AS Bergerak Datar di Sesi Asia

890

(Vibiznews – Forex) Mata uang dolar AS bergerak datar pada Senin (16/07) dengan meredanya ketegangan perdagangan China-AS, sementara investor juga menunggu data kunci dari dua ekonomi terbesar dunia untuk mencermati perkembangan pertumbuhan global .

Dolar AS berhenti di 112,39 yen, tidak jauh dari posisi tertinggi enam bulan di 112,79 yang ditetapkan pada hari Jumat.

Indeks yang melacak dolar terhadap enam mata uang utama lainnya hampir tidak berubah di 94.750.

Indeks dolar bergerak setinggi 95,241 minggu lalu tetapi dengan cepat membalikkan kenaikan setelah angka perdagangan terbaru dari China menunjukkan ancaman tarif belum memiliki dampak signifikan.

Investor sekarang menantikan data produk domestik bruto (GDP) kuartal kedua dari China dan penjualan ritel Juni dari Amerika Serikat.

Analis yang disurvei oleh Reuters berharap ekonomi Cina untuk memperluas 6,7 persen tahunan dari 6,8 persen tahun lalu.

KTT Presiden AS Donald Trump dengan mitranya dari Rusia di Helsinki akhir pekan ini juga akan diawasi secara ketat.

Kepala Federal Reserve Jerome Powell akan memberikan pidato semi tahunan sebelum Kongres akhir pekan ini. Menjelang pertemuan, bank sentral merilis laporan kebijakan yang menyertainya yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS dan Fed memperkirakan akan terus menaikkan suku bunga secara bertahap.

Di tempat lain, euro ditaklukkan, tetapi bertahan di atas pelemahan sembilan hari dari $ 1,1610 menyentuh pekan lalu. Itu terakhir turun 0,1 persen pada 1,1677.

Pound merosot lebih rendah pada $ 1,1322 dari terendah pekan lalu di $ 1,3101.

Pergerakan dua mata uang akan ditetapkan oleh data inflasi zona Eropa minggu ini dan diskusi Brexit yang sedang berlangsung dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May berjuang untuk kelangsungan politiknya.

Pada hari Senin, anggota parlemen Inggris memilih amandemen undang-undang tentang rezim pabean pasca-Brexit.

Meskipun May diperkirakan tidak akan dikalahkan pada amandemen, sejumlah besar suara yang mendukung perubahan bea cukai oleh anggota partainya dapat semakin melemahkan strategi negosiasinya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS berpotensi melemah dengan meredanya ketegangan perang dagang AS-China, juga akan mencermati data penjualan ritel AS malam nanti.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here