(Vibiznews – Forex) Dolar AS jatuh pada akhir perdagangan Selasa dinihari (17/07) setelah membukukan kenaikan mingguan terbesarnya dalam satu bulan Jumat lalu, dengan investor mengurangi posisi panjang pada greenback dan menyeimbangkan kembali posisi mereka menjelang kesaksian kongres pertama Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Investor menunggu kesaksian setengah tahunan Powell tentang ekonomi dan kebijakan moneter sebelum Komite Perbankan Senat AS pada Selasa. Powell kemungkinan akan mengulangi pengetatan kebijakan moneter bertahap Fed, tetapi setiap saran pada perdagangan dapat mengungkap selera pasar untuk mengambil risiko lagi.
Dolar AS telah mendapat manfaat dari ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini serta keyakinan yang berkembang bahwa Amerika Serikat lebih baik ditempatkan daripada saingan besar untuk menahan potensi gangguan dalam perdagangan global.
Dolar jatuh 0,25 persen terhadap sekeranjang enam mata uang utama ke 94,51, meluncur untuk sesi kedua berturut-turut. Dolar sempat memangkas kerugian setelah data menunjukkan penjualan ritel AS naik 0,5 persen pada Juni, karena rumah tangga mendorong pembelian mobil dan berbagai barang lainnya.
Uptrend pada dolar tetap mantap. Sejak mencapai lebih dari tiga tahun rendah terhadap sekeranjang enam mata uang utama pada bulan Februari, dolar telah memperoleh hampir 8 persen. Korelasi terbalik dolar yang terus meningkat dengan selera risiko global juga telah memicu kenaikan hampir 6 persen dalam dolar AS selama tiga bulan terakhir.
Kemerosotan Senin di saham Eropa dipimpin oleh hasil yang kuat dari Deutsche Bank, mematahkan tren itu. Sebuah rebound dalam risk appetite global pada hari Senin, meskipun beberapa data ekonomi China yang hangat, telah mengurangi kekhawatiran tentang konflik perdagangan yang meningkat antara Beijing dan Washington dan mendorong mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi. Euro naik 0,23 persen terhadap dolar menjadi $ 1,1712 setelah melemah setengah persen pekan lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS bergerak melemah menantikan pidato ketua The Fed. Namun jika malam nanti ketua The Fed menyampaikan penguatan ekonomi AS akan mensinyalkan kenaikan suku bunga AS, akan menguatkan dolar AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group