(Vibiznews – Forex) – Dolar bergerak stabil dan semakin kokoh terhadap rekan-rekan pada hari Kamis, didukung oleh komentar bullish dari ketua AS Federal Reserve, yang menegaskan harapan untuk setidaknya dua kenaikan suku bunga tahun ini.
Dalam kesaksian kongres yang dipantau ketat pada hari Selasa dan juga pada Rabu, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan ia percaya Amerika Serikat berada di jalur untuk tahun pertumbuhan yang stabil, dan dengan hati-hati mengecilkan risiko terhadap ekonomi AS dari konflik perdagangan meningkat.
Sementara itu, perpecahan perdagangan yang semakin melebar antara China dan Amerika Serikat merobohkan yuan ke level terendah satu tahun baik di pasar onshore maupun offshore.
Indeks dolar versus sekeranjang enam mata uang utama sedikit berubah pada 95,021 setelah mencapai tertinggi tiga minggu di 95,407 semalam.
Euro berada sedikit menguat di $ 1,1650 setelah anjlok sekitar 0,2 persen pada Rabu, setelah sempat capai terendah 16-hari di $ 1,1602.
Terhadap yen Jepang, dolar turun 0,15 persen pada 112,655 yen. Yang sembelumnya sempat mencapai enam bulan tertinggi, yaitu 113,14.
Kementerian Perdagangan China mengatakan pada hari Rabu akan harus mengambil langkah-langkah tambahan untuk mengkompensasi hilangnya tarif Amerika Serikat pada baja dan aluminium.
Penasihat ekonomi Presiden AS Donald Trump, Larry Kudlow, juga mengatakan pada Rabu bahwa ia percaya Presiden China Xi Jinping telah memblokir kemajuan kesepakatan untuk mengakhiri duel AS dan China dibidang tarif.
Di tengah ketegangan perdagangan yang meluap, nilai tukar yuan, mata uang China memperpanjang kerugian dan sempat sentuh level terbaru, terendah satu tahun 6,779 per dolar dalam pasar offshore.
Aussie naik 0,4 persen pada $ 0,7427 setelah naik setinggi $ 0,7444.
Sterling tetap lemah ditengah data inflasi yang lemah dan gejolak politik yang berlarut larut berkaitan dengan rencana Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
Pound diperdagangkan pada $ 1,3083, setelah mencapai level terendah 10 bulan, di $ 1,3010 pada hari Rabu.
Euro naik 0,07 persen menjadi 89,08 pence terhadap sterling, bergerak kembali ke tertinggi empat bulan dari 89,31 pence yang terjadi pada hari sebelumnya.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang