(Vibiznews – Forex) – Memulai perdagangan akhir pekan di pasar forex sesi Asia hari Jumat (20/07) posisi dollar AS retreat terhadap semua mata uang utama lainnya namun masih diatas ambang batas psikologis yaitu 95.00. Turunnya kekuatan dllar AS dipicu oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump akan keprihatinan tentang kekuatan mata uang dan kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC bahwa dolar yang kuat menempatkan Amerika Serikat pada posisi yang kurang menguntungkan karena mata uang yang kuat cenderung membuat ekspor suatu negara lebih mahal. Presiden Trump juga menunjukkan ketidaksenangan tentang pengetatan moneter The Fed, namun presiden menghormati kemerdekaan bank sentral AS dan tidak mengganggu keputusan kebijakannya.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak mata uang utama lainnya dibuka sedikit lebih rendah pada 95.17 dan terus melemah hingga ke 95.12 atau melemah 0,06%. Dan pergerakan diperkirakan melambat terus seiring sepinya rilis data yang dapat memperkuat indeks.
Terhadap yen Jepang, dollar AS turun 0,1 persen di 112,38 yen dan Euro 0,1 persen lebih kuat pada $ 1,16545. Namun aussie masih lemah 0,06% terhadap dollar dan kondisi poundsterling yang anjlok parah 3 hari terakhir berusaha bergerak kuat.
Untuk perdagangan selanjutnya indeks tertekan ke supportnya di 94,80 hingga 93,33 dan jika koreksi positif berusaha naik ke kisaran 95.30 dan jika tembus lanjut ke 95,80 hingga 96,30.
Jul Allens, Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang