(Vibiznews – Index) Bursa Saham Asia bergerak mixed pada Jumat siang (27/07) mengikuti hasil campuran juga dari bursa Wall Street.
Indeks Nikkei 225 naik lebih tinggi 0,34 persen. Kemajuan indeks terbats karena sektor broker sekuritas turun 2,74 persen, dengan Nomura jatuh 5,92 persen setelah melaporkan laba bersih pada kuartal yang berakhir pada Juni turun menjadi 5,2 miliar yen ($ 46,8 juta), dibandingkan dengan 56,9 miliar yen pada tahun lalu.
Indeks Kospi Korea Selatan bergerak naik 0,11 persen pada 2291.61.
Di Australia, indeks ASX 200 mencatat keuntungan yang meyakinkan 0,72 persen, dengan indeks dipimpin lebih tinggi oleh subindex teknologi informasi.
Pasar di China diperdagangkan lebih rendah, dengan indeks Shanghai turun tipis 0,06 persen.
Di Hong Kong, Indeks Hang Seng mereda 0,04 persen pada 28769.49, dengan penurunan yang disebabkan oleh penurunan sektor material.
Bursa Saham AS bervariasi semalam, dengan teknologi tertekan setelah Facebook melaporkan pendapatan kuartal kedua yang meleset dari perkiraan setelah pasar tutup pada Kamis dinihari tadi. Saham raksasa media sosial turun 18,96 persen, menderita hari terburuk mereka, di belakang hasil tersebut.
Penurunan teknologi membuat indeks Nasdaq mencatat hari terburuknya sekitar sebulan, jatuh 1,01 persen menjadi 7.852,19, meskipun indeks AS lainnya lebih stabil.
Di sisi perdagangan, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada CNBC pada hari Kamis bahwa AS membuat kemajuan pada Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dan berharap untuk mendapatkan kesepakatan dalam waktu dekat.
Dalam penggerak individu, saham BHP naik 2,13 persen di Australia setelah perusahaan mengumumkan akan menjual aset AS-nya sebesar $ 10,8 miliar. BHP mengatakan pihaknya mengharapkan biaya sekitar $ 2,8 miliar pasca pajak di tahun keuangan 2018.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia akan bergerak mixed mengikuti bursa Wall Street. Disamping itu dengan belum adanya data penggerak, membuat indeks berpotensi bergerak mixed mengikuti sentimen masing-masing.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group