(Vibiznews – Forex) Dolar AS naik pada hari Jumat malam (27/07) ke level tertinggi dalam lima hari dengan optimisme investor untuk angka pertumbuhan ekonomi AS kuartal kedua.
Presiden AS Donald Trump telah menyatakan ketidaksenangan atas kekuatan dolar, namun mata uang AS itu tetap keras kepala mendekati puncak satu tahun skala minggu lalu.
Pada hari Jumat, dolar naik lebih lanjut, naik 0,4 persen terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya untuk mencapai 94,796, lima hari tinggi, sebelum diperdagangkan 0,1 persen lebih tinggi.
Sementara Euro mengalami kembali beberapa kerugian yang dideritanya pada Kamis ketika Bank Sentral Eropa mempertahankan jadwal yang direncanakan untuk menjauh dari kebijakan moneter akomodatif.
Penurunan Euro membantu dolar tetapi mata uang AS juga menikmati dukungan dari imbal hasil obligasi 10-tahun AS yang memperpanjang kenaikan semalam dan menyentuh tertinggi enam minggu hampir tiga persen.
Pedagang bersiap untuk pembacaan kuat data produk domestik bruto (PDB) AS, yang ditetapkan untuk rilis nanti pada hari Jumat.
Perekonomian AS diperkirakan tumbuh pada tingkat tahunan 4,1 persen pada kuartal kedua, setelah 2,0 persen pada kuartal pertama.
Euro tergelincir 0,1 persen menjadi $ 1,1626.
Mata uang tunggal telah tenggelam lebih dari 0,7 persen pada hari Kamis setelah pertemuan kebijakan ECB. ECB mengatakan akan tetap di jalur untuk mengakhiri program stimulus 2,6 triliun euro tahun ini dan mempertahankan suku bunga pada rekor rendah melalui musim panas 2019.
Ketidakpastian sebelum pertemuan kebijakan dua hari Bank of Japan dimulai pada Senin membatasi dolar terhadap yen. Kemungkinan bahwa BOJ dapat melanjutkan kebijakannya telah mendominasi perhatian investor menyusul laporan pekan lalu yang mencari program stimulus besar-besaran yang lebih berkelanjutan.
Mata uang AS adalah 0,1 persen lebih rendah pada 111,16 yen, tidak dapat menahan kenaikan setelah naik sebentar ke 111,25.
Pound hampir datar pada $ 1,31. Ini telah turun 0,6 persen semalam karena dolar yang lebih kuat dan ketidakpastian yang berkembang atas negosiasi Brexit mengimbangi dampak positif dari perkiraan kenaikan suku bunga Bank of England minggu depan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya Dolar AS akan bergerak naik dengan melemahnya mata uang rivalnya seperti Euro dan Poundsterling. Juga jika malam nanti data pertumbuhan ekonomi AS terealisir meningkat, akan menguatkan dolar AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group