(Vibiznews – Forex) – Di awal perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (31/07) posisi dollar AS terhadap mata uang major kembali tertekan kecuali terhadap yen setelah sempat pada sesi Asia bergerak kuat jelang pengumuman kebijakan moneter BOJ. Posisi mata uang utama ini terus tertekan jelang momentum penting pada pertengahan Minggu.
Pekan ini yang menjadi moment penting bagi perdagangan dollar AS terhadap mata uang major yaitu pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve. Sekalipun Fed diperkirakan tidak mengubah suku bunganya tetapi dapat memberikan sinyal untuk kenaikan suku bunga lanjutan.
Kuatnya rival dollar selain yen mendapat suntikan dari kuatnya perdagangan bursa saham Eropa seiring dengan positifnya rilis data ekonomi untuk kawasan Euro. Terpantau rilis data penjualan ritel Jerman bulan Juni meningkat melebihi ekspektasi, dari posisi kontraksi ke posisi ekspansi.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap mata uang major dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada posisi 94.36. Lalu bergerak naik hingga sampai ke posisi tinggi di 94.46 dan sempat juga ke posisi rendah di 94.23.
Pada perdagangan hari ini hingga akhir sesi Amerika dipengaruhi rilis data ekonomi yang cukup dominan yaitu rilis data bulanan PCE index dan personal spending. Untuk PCE index diperkirakan menunjukkan nilai yang lebih rendah dari sebelumnya dan personal spending diperkirakan akan menunjukkan data yang lebih tinggi.
Untuk pergerakan selanjutnya analis Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD akan bergerak pada kisaran support 94.15 -93.85. Dan jika bergerak bullish akan mendaki ke kisaran 94.48 – 95.20.
Jul Allens/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul A