Krisis Turki Menular Ke Wall Street, Dow Dan S&P500 Turun Di Seluruh Sesi

680

(Vibiznews – Index) – Bursa saham AS ditutup turun pada hari Senin karena kekuatiran global dari kejatuhan mata uang Turki yang menyebar ke Wall Street, dengan S & P 500 dan Dow jatuh untuk sesi keempat berturut-turut.

Saham keuangan menanggung penularan krisis Turki, dipimpin saham Citigroup Inc, Bank of America Corp, Wells Fargo & Co dan JP Morgan Chase & Co yang ditutup turun antara 0,8 persen sampai 2,2 persen.

Sebuah usaha yang dilakukan oleh bank sentral Turki untuk menstabilkan lira yang jatuh gagal untuk menenangkan saraf para investor. Sampai hari ini, mata uang lira telah turun 40 persen terhadap dolar.

Tapi saham Apple Inc mencapai tertinggi sepanjang waktu setelah menjadi perusahaan pertama yang terdaftar di AS yang mencapai $ 1 triliun dalam nilai pasar. Harga aham Apple ditutup naik 0,6 persen.

Amazon.com juga mencapai level rekor, mencapai $ 1,925 per saham, ditutup 0,5 persen lebih tinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 125,44 poin, atau 0,5 persen, ke 25,187.7, S & P 500 kehilangan 11,35 poin, atau 0,40 persen, ke 2,821.93 dan Nasdaq Composite turun 19,40 poin, atau 0,25 persen, ke 7,819.71.

Netflix Inc mengumumkan berhentinya David Wells sebagai Chief Financial Officer, saham layanan streaming ini ditutup turun 1,3 persen.

Saham pembuat sepeda motor Harley-Davidson Inc juga ditutup turun sebesar 4,3 persen setelah Presiden Donald Trump men-tweet dukungan terhadap pemboikotan terhadap perusahaan.

Di antara gainers, saham Tesla Inc naik tipis 0,3 persen. Chief Executive Elon Musk mengatakan ia sedang dalam diskusi dengan pihak penyandang dana di kerajaan Arab Saudi yang akan mendukung rencananya untuk mengambil alih salah satu produsen mobil listrik swasta.

Nielsen Holdings melonjak 12,1 persen setelah hedge fund Elliott Management mengungkapkan telah membeli sebagian saham di perusahaan media dan riset konsumen ini.

Ada 6,34 miliar saham yang diperdagangkan di bursa AS, dibandingkan dengan 6,43 miliar rata-rata selama 20 hari perdagangan terakhir.

Selasti Panjaitan/VM/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here