Sterling Berupaya Bangkit dari Loss Terpanjangnya 10 Tahun Terakhir karena Lompatan Dolar

741

(Vibiznews – FX) – Dalam perdagangan pasar uang Kamis hari ini (16/8), mata uang Sterling terpantau berupaya bangkit dari loss panjangnya selama 12 hari berturut-turut karena penguatan dolar AS, merupakan tren penurunan beruntun terpanjangnya sejak amblasnya krisis keuangan 10 tahun terakhir, pada tahun 2008.

Sterling telah melemah tajam pada Agustus karena para traders semakin khawatir bahwa Inggris akan mengalami crash keluar dari Uni Eropa tahun depan tanpa adanya kesepakatan perdagangan, ditambah lagi karena dolar yang terus melonjak.

Pada Rabu semalam, pound merosot lebih jauh dari level $1,2689, terlemah sejak 22 Juni 2017, karena dolar memperpanjang rally dan setelah data inflasi Inggris bulan Juli seperti ekspektasi pasar. Kamis siang WIB ini sterling berupaya bangkit dan terpantau menguat tipis ke level $1,2710.

Duabelas sesi hari kerugian sama dengan tren penurunan pound pada bulan Agustus 2008, 10 tahun yang lalu.

“Ini bukan hanya masalah Brexit, tetapi juga merupakan pengakuan bahwa ekonomi Inggris saat ini sebenarnya masih belum kuat,” demikian penjelasan kepala multi-asset funds dari Aviva Investor kepada Reuters hari ini (16/8).

Analis Vibiznews melihat pound sedang dalam downtrend-nya yang cukup panjang dan tajam, oleh penguatan dollar secara global di tengah krisis finansial Turki, serta kekhawatiran pasar terhadap mandeknya prospek Brexit dengan Eropa.

Level support mingguan terdekat bagi poundsterling ada di $1.2588, dan berikutnya di $1.2365. Sedangkan level resistant-nya ada di $1.3012 serta kemudian di level $$1.3143.

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here