(Vibiznews – FX) – Mata uang dolar terpantau tergelincir pada Jumat malam WIB (24/8) menjelang pidato Chairman Federal Reserve yang diharapkan investor akan memberikan indikasi rencana bank sentral selanjutnya atas kebijakan pengetatan moneter dan reaksi terhadap kritik baru-baru ini oleh Presiden AS Donald Trump.
Greenback sempat menguat pada Kamis, didorong oleh ronde baru pengenaan tarif dalam konflik yang meningkat perdagangan AS-Cina dan risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve terakhir yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga September.
Namun demikian, mata uang dolar ini loyo pada hari Jumat dan menuju penurunan mingguan terbesarnya sejak Maret yang lalu.
Analis pasar mengatakan bahwa meningkatnya ketidakpastian politik AS, dipicu oleh keyakinan kriminal dari dua mantan penasehat Trump minggu ini, telah membuat dolar berada di bawah tekanan, lebih daripada isyu pengetatan moneter yang lebih besar, demikian rilis dari CNBC hari ini (24/8).
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, malam WIB ini merosot ke level 95,09, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,62.
Analis Vibiznews melihat dolar dalam koreksi yang cukup signifikan, bakal memberikan loss mingguan terbesar dalam lima bulan terakhir. Level support mingguan terdekat bagi indeks dolar ada di 94,93, dan berikutnya di 94,169. Sedangkan level resistant-nya ada di 96,66 serta kemudian di level 96,98.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido