Dolar AS Merosot Terendah 1 Bulan

911

(Vibiznews – Forex) Dolar AS jatuh ke level terendah satu bulan terhadap sekeranjang rivalnya pada akhir perdagangan Rabu dinihari (29/08), karena kesepakatan perdagangan AS-Meksiko yang merombak Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara mendorong para investor untuk terus melepas safe-haven dolar AS dan meningkatkan minat untuk aset berisiko.

Mata uang AS telah jatuh selama tiga minggu berturut-turut, turun hampir 2 persen.

Amerika Serikat dan Meksiko sepakat pada Senin untuk merombak NAFTA, memberi tekanan pada Kanada untuk menyetujui ketentuan baru tentang perdagangan otomotif dan aturan penyelesaian sengketa untuk tetap menjadi bagian dari pakta tiga negara.

Pada perdagangan tengah pagi, dolar turun 0,05 persen terhadap sekeranjang mata uang saingan pada 94,72, setelah sebelumnya mencapai pelemahan empat minggu.

Terhadap dolar Kanada, dolar AS turun 0,26 persen menjadi C $ 1,2916.

Dolar Jumat lalu dan Senin juga tertekan oleh komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole, konferensi Wyoming yang tampaknya menunjukkan laju kenaikan suku bunga AS yang lebih lambat. Dia mengatakan The Fed akan terus menaikkan suku bunga tetapi dia mencatat bahwa Fed tidak melihat tanda yang jelas dari inflasi yang mempercepat di atas 2 persen.

Dolar AS tidak mengalami kerugian setelah indeks kepercayaan konsumen AS datang lebih tinggi dari yang diperkirakan. Selain itu, bank sentral China membiarkan mata uangnya menguat terhadap dolar melalui perbaikan hariannya, yang selanjutnya meningkatkan risk appetite. Sebelum pembukaan pasar, Bank Rakyat China menaikkan yuan titik tengah hariannya hampir 0,7 persen, terbesar dalam hampir 15 bulan.

Sedangkan Euro naik 0,15 persen menjadi $ 1,1695, meskipun kekhawatiran defisit publik Italia bisa melebihi plafon Uni Eropa dari 3 persen dari produk domestik bruto, kata pejabat senior.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya Dolar AS berpotensi lemah pasca kesepakatan perdagangan AS-Mexico. Namun jika malam nanti data GDP Growth Rate Q2 AS terealisir naik, akan menguatkan dolar AS.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here